Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Ingin Jadikan Go-Jek "Feeder" Transjakarta

Kompas.com - 24/06/2015, 09:17 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan PT Transjakarta akan menandatangani nota kesepahaman dengan perusahaan ojek berbasis aplikasi mobile, Go-Jek. Kesepakatan itu untuk membuat aplikasi khusus bernama Go-Busway pada pertengahan Juli mendatang. 

"Kami ingin Go-Jek jadi feeder kami dan yang naik Go-Jek bisa baca lewat aplikasi itu. Warga juga bisa tahu letak transjakarta dan kelihatan transjakarta sampai jam berapa tiba di halte, kalau dihitung-hitung aplikasi ini seperti Waze," kata Basuki, di Balai Kota, Rabu (27/6/2015).

Pemenang Jakarta Urban Challenge dalam New Cities Summit yang diberi tugas Basuki untuk membuat aplikasi tersebut.

Basuki menginginkan, aplikasi itu memudahkan pengguna transjakarta mengetahui lokasi jalan kaki, halte terdekat, jembatan penyeberangan, lokasi tempat Go-Jek mangkal, lokasi parkir taksi, stasiun, dan lain-lain.

"Aplikasi ini juga bisa melihat gang-gang, kan banyak gang di Jakarta, jadi seperti Waze. Konsepnya sudah ketemu, cuma masalahnya bus kami yang baru belum beroperasi, nanti langsung dipasang GPS di busnya," kata Basuki. 

Sementara itu, Direktur Utama PT Transjakarta Antonius NS Kosasih mengatakan aplikasi Go-Busway adalah sebuah aplikasi khusus yang nantinya akan berada dalam aplikasi Go-Jek.

Dengan aplikasi tersebut, para pengguna transjakarta dapat mengetahui letak bus di masing-masing koridor, dan waktu yang dibutuhkan untuk menunggu bus di koridor-koridor tersebut. 

Aplikasi Go Busway yang akan terintegrasi dengan Go-Jek rencananya dibuat khusus untuk smartphone yang menggunakan sistem operasi Android maupun iOS.

Kosasih meyakini, pembuatan aplikasi tersebut dapat mempermudah penumpang transjakarta dalam menggunakan jasa angkutan tersebut kedepannya.

"Nantinya kami ingin aplikasi Go-Busway juga bisa mengenali pengemudi yang mengemudikan bus kami. Sehingga para penumpang bisa memberikan rating terhadap kualitas pelayanan pengemudi kami," ujar Kosasih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com