"Realisasinya baru semester II tahun ini," kata Direktur Utama PT Transjakarta Antonius NS Kosasih, Rabu (24/6/2015).
Selain pintu penghalang otomatis, PT Transjakarta juga telah berkoordinasi dengan Dinas Bina Marga DKI Jakarta untuk memperbaiki separator yang rusak.
Selama ini, pengendara yang masuk ke jalur transjakarta tidak hanya masuk dari ujung separator, tetapi ada juga yang memanfaatkan celah-celah di tengah separator yang sudah dirusak. [Baca: Sterilisasi "Busway" Efektif jika...]
Celah tersebut juga dimanfaatkan pengendara untuk menghindar dari razia polisi yang biasanya dilakukan di ujung keluar separator.
Sampai saat ini, perbaikan yang dilakukan oleh Dinas Bina Marga DKI sudah berlangsung di beberapa tempat.
"Selain perbaiki separator, kami juga koordinasi untuk memperbaiki jalan-jalan di busway yang sudah rusak," kata Antonius.
Masih ada alat lain yang juga akan digunakan oleh PT Transjakarta, yakni radio frequency identification (RFID). RFID memanfaatkan sensor khusus yang nantinya akan dipasang di bagian depan transjakarta.
Kedua alat itu otomatis menjadi alat yang diunggulkan untuk mensterilkan jalur transjakarta. Antonius belum menyebutkan target waktu rampung untuk pemasangan pintu penghalang otomatis.
Dihubungi secara terpisah, Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Yusmada Faizal juga belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut terkait pengerjaan jalan dan separator.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.