Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sterilisasi "Busway" Efektif jika...

Kompas.com - 24/06/2015, 10:24 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi mengklaim telah melakukan sterilisasi kendaraan di jalur Transjakarta. Namun, sterilisasi tersebut akan efektif jika hanya ada polisi yang berjaga. 

"Efektif kalo ada polisinya. Kalo enggak ada polisinya ya balik lagi," kata Plt Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya Komisaris Sujito saat dihubungi Kompas.com, Jakarta, Rabu (24/6/2015). 

Sujito menambahkan masyarakat kerap kali membahayakan diri mereka. Salah satunya dengan masuk ke dalam jalur transjakarta. 

"Mereka belum sadar dengan keselamatan mereka sendiri," kata Sujito. 

Saat ini, kata Sujito, pihaknya juga berkoordinasi dengan PT Transjakarta. Koordinasi tersebut untuk sterilisasi secara bersamaan dengan petugas Transjakarta. 

"Sekarang kita sterilisasi dengan pihak Busway (Transjakarta). Minggu ini di Kramat dan Matraman," kata Sujito.

KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Petugas berjaga di jalur bus transjakarta di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Senin (13/6/2016). Pemprov DKI Jakarta telah mencanangkan akan menilang dan mendenda bagi kendaraan umum yang menerobos jalur bus transjakarta mulai hari ini. Hanya kendaraan tertentu yang boleh melintas, yakni ambulans, mobil pemadam kebakaran, dan mobil dinas berpelat RI.
 
Selain itu, Sujito menyebut penjagaan yang dilakukan polisi selama ini ada di titik-titik persimpangan lampu lalu lintas. Sedangkan, para petugas dari Transjakarta berada di bagian depan. 

"Kalau di depan biasanya dari Transjakarta. Terus biasanya kan ada palang. Nah, kalau polisi biasanya ada di lampu merah. Enggak di tengah," kata Sujito. 

Jalur transjakarta kembali menjadi saksi bisu kecelakaan antara bus transjakarta dan sepeda motor di Plumpang, Jakarta Utara, Selasa (23/6/2015). Dari kejadian tersebut, pengendara motor atas nama Toni Saptoni (42) berada di busway kemudian terjatuh setelah menabrak truk trailer di depannya. 

Dari belakang, ternyata ada bus transjakarta yang kemudian menabrak Toni beserta sepeda motornya. Toni langsung meninggal di tempat kejadian, sementara sopir transjakarta masih diperiksa dan truk trailer melarikan diri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com