Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Perbandingan Tarif Parkir Reguler dan Parkir Inap di Bandara Soekarno-Hatta

Kompas.com - 24/06/2015, 15:51 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Masih banyak masyarakat yang belum mengetahui peruntukan beberapa lahan parkir yang ada di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. PT Angkasa Pura II selaku pengelola bandara menyediakan dua jenis lahan parkir, yaitu parkir reguler dan parkir inap.

Selisih tarif yang dikenakan cukup berbeda jauh, disesuaikan dengan keperluan masyarakat yang datang ke bandara.

Berdasarkan data PT Angkasa Pura II yang diterima Kompas.com, tarif parkir reguler untuk mobil pribadi, seperti sedan, jeep, dan sejenisnya, dikenakan Rp 4.000 untuk 16 menit sampai 1 jam pertama.

Jika parkir di bawah 15 menit, mobil tersebut tidak dipungut biaya. Setelah itu, tiap satu jam berikutnya dikenakan Rp 3.000 tanpa batas maksimal. Sementara itu, untuk mobil pribadi di parkir inap, dikenakan Rp 20.000 selama empat jam pertama. Setelah empat jam, tiap jam dikenakan tarif Rp 4.000 (sebelumnya Rp 3.000, red) sampai 24 jam sebesar Rp 100.000. [Baca: Bandara Soekarno-Hatta Tambah 250 "Slot" Parkir Inap, Berikut Lokasinya]

Setelah 24 jam, tarif yang berlaku adalah tarif awal lagi, yakni Rp 20.000 untuk empat jam pertama dan Rp 4.000 per jam berikutnya.

Bila dibandingkan, tarif di parkir reguler untuk mobil pribadi selama 24 jam mencapai Rp 273.000. Dengan arti, ada selisih Rp 173.000 dengan tarif parkir inap yang hanya Rp 100.000.

Lokasi parkir inap lebih banyak disiapkan dengan berbagai fasilitas, seperti toilet, kantin, kanopi kendaraan, selter, shuttle bus, serta kamera pengawas atau CCTV.

PR Manager PT Angkasa Pura II Achmad Syahir menyebutkan, masyarakat bisa memilih parkir inap, khususnya menjelang mudik Lebaran. Terlebih lagi, parkir inap di Bandara Soekarno-Hatta diberi tambahan 250 slot yang ditempatkan di Terminal 1.

Pemudik yang akan pulang kampung dengan pesawat bisa menitipkan mobilnya di parkir inap dengan estimasi biaya per harinya Rp 100.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads

Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com