Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Pembongkaran, Warga Mencari Lokasi Kosong Lain

Kompas.com - 25/07/2015, 04:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS — Sejumlah warga kolong tol Prof Sedyatmo, Pejagalan, Jakarta Utara terus mencari lokasi lain untuk tempat tinggal baru setelah tempat tinggal mereka dibongkar. Hal ini perlu mendapat perhatian pemerintah karena berpotensi menimbulkan lokasi liar di tempat lain dan tidak menyelesaikan permasalahan.

Sebelumnya, sekitar 100 bangunan liar di kolong tol ini dibongkar pada Kamis (23/7). Mereka telah tinggal di lokasi ini rata-rata sejak beberapa tahun lalu. Pada Jumat pagi, puluhan warga terlihat mengangkut sisa bangunan yang telah dibongkar petugas Satpol PP. Mereka mengambil kayu, bambu, atau tripleks yang masih bisa digunakan kembali.

"Kayu-kayu ini masih bisa digunakan. Saya sekarang masih cari tempat lain, kalau pun tidak dapat, bahan ini bisa dijual. Lumayan untuk nambah-nambah," kata Didi Mundari (59), salah seorang warga yang terkena pembongkaran.

Ayah tiga anak ini telah tujuh bulan menetap di lokasi ini. Sebuah bangunan yang berdiri di sisi kiri tol dibelinya seharga Rp 2 juta. Sebelumnya, dia mengontrak sebuah gubuk di wilayah Teluk Gong, tak jauh dari lokasi ini.

Di tempat ini, pekerja serabutan ini menetap bersama sekitar 120 keluarga lainnya. Lokasi ini dipilihnya karena murah dan dekat dengan tempatnya mencari nafkah.

Senada dengan Didi, Subedah (52), yang tinggal bersama suami dan dua anaknya, masih bingung mencari tempat tinggal baru. Sebab, di tempat ini dia dekat dengan lokasi penampungan plastik dan barang bekas yang menjadi pekerjaannya sehari-hari.

"Makanya bahan-bahan dikumpulkan dulu. Kalau dapat lokasi, yah dibangun di situ. Kalau mengontrak di Muara Angke, jauh dari sini," ucapnya.

Menurutnya, sebagian besar keluarga di tempat ini memang sebagian telah pindah kontrakan ke wilayah Muara Angke. Kontrakan berupa gubuk di tempat itu memang terkenal murah karena juga berdiri di atas lahan milik pemerintah.

Akan tetapi, tambahnya, warga tidak mempunyai pilihan lain selain mencari tempat yang lebih murah. Apalagi, pekerjaan rata-rata warga adalah pemulung atau pekerja serabutan.

Camat Penjaringan Yani Wahyu Purwoko sebelumnya menyampaikan, masih ada sekitar 400 bangunan lain di bawah kolong tol yang belum ditertibkan. Untuk lokasi yang telah dilakukan penertiban, perlu ada tindakan segera dari stakeholder terkait. (Saiful Rijal Yunus)

___________________________
Artikel ini tayang di Kompas Siang edisi Jumat, 24 Juli 2015. Artikel ini dapat dibaca di tautan ini: Setelah Pembongkaran, Warga Mencari Lokasi Kosong Lain

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba: Satu Direhabilitasi, Satu Ditahan

Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba: Satu Direhabilitasi, Satu Ditahan

Megapolitan
PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Megapolitan
Simak Penyesuaian Jadwal Transjakarta, MRT, LRT, dan KRL Selama Pencanangan HUT ke-497 Jakarta Hari Ini

Simak Penyesuaian Jadwal Transjakarta, MRT, LRT, dan KRL Selama Pencanangan HUT ke-497 Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Catat, Ini 41 Kantong Parkir Saat Acara Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI

Catat, Ini 41 Kantong Parkir Saat Acara Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI

Megapolitan
Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI Hari Ini, Simak Rekayasa Lalu Lintas Berikut

Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI Hari Ini, Simak Rekayasa Lalu Lintas Berikut

Megapolitan
Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Bekasi: Beraksi di Siang Hari dan Lepaskan Tembakan Tiga Kali

Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Bekasi: Beraksi di Siang Hari dan Lepaskan Tembakan Tiga Kali

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Megapolitan
Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Megapolitan
Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com