Koperasi sekolah nantinya dapat menerapkan sistem pembayaran non-tunai dengan pemasangan alat electronic data capture (EDC) dari Bank DKI.
Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat mengatakan koperasi-koperasi sekolah nantinya dapat menyediakan peralatan-peralatan kebutuhan sekolah. Ia yakin cara ini dapat membuat penggunaan dana KJP dapat terpantau dengan baik.
"Jadi untuk kebutuhan sekolah itu koperasi yang menyediakan. Siswa cukup beli di koperasi saja. Barang-barangnya supaya bisa dijual murah belinya di pasar aja," kata dia di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (4/8/2015).
Menurut Djarot, koperasi sekolah yang dibentuk bisa melibatkan siswa dalam pengelolaannya. Sehingga selain dapat membuat penggunaan dana KJP dapat terpantau dengan baik, Djarot menilai koperasi sekolah juga bisa digunakan sebagai wadah bagi siswa belajar tentang kewirausahaan.
"Dengan cara seperti itu anak-anak bisa belajar entrepreneurship sejak dia sekolah. Nanti bisa dibantu oleh guru dan orang tua," ucap mantan Wali Kota Blitar ini.
Sebelumnya, Bank DKI menemukan adanya dana KJP yang digunakan untuk keperluan lain di luar kebutuhan pendidikan, di antaranya untuk kegiatan karaoke dan membeli emas. Pihak yang menyalahgunakan dana tersebut memanfaatkan tempat-tempat perbelanjaan yang telah memiliki EDC.
Bank DKI telah mengimbau agar tempat-tempat perbelanjaan yang menjual barang yang tidak terkait kebutuhan pendidikan agar tidak melayani pemilik kartu Bank DKI yang bertanda KJP.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.