Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Sekarang, Rata-rata Pejabat Kami Itu Takut Berbuat Salah

Kompas.com - 06/08/2015, 08:58 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Proyek electronic road pricing (ERP) di Jakarta hingga saat ini masih tak jelas. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, hal ini salah satu penyebabnya karena pejabat terkait takut berbuat salah.

"Sekarang rata-rata pejabat kami itu takut berbuat salah," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (5/8/2015). 

Basuki mengakui bahwa memang banyak kendala yang belum dapat diselesaikan. Salah satunya terkait payung hukum untuk memberlakukan retribusi atau tidak. 

"Sekarang lagi kami cari (payung hukumnya), kami menginginkan ERP itu untuk mengontrol jumlah kendaraan di sebuah jalan, bukan peningkatan pendapatan seperti di jalan tol. Masalah ini yang belum ketemu, kalau kami terapkan retribusi, tarifnya tidak bisa berubah," kata dia.

Menurut dia, realisasi ERP di luar target awal. Pasalnya, ujicoba alat ERP di Jalan Sudirman dan Jalan HR Rasuna Said telah dilakukan sejak tahun lalu.

Selain permasalahan payung hukum, lelang penyedia alat serta pengelola belum dilaksanakan. Ia menginginkan standar lelang ERP sama seperti lelang ERP di Singapura. Dengan demikian, DKI akan mendapat barang yang terbaik.

Basuki menginginkan peralatan ERP yang dipakai di Jakarta sudah pernah direalisasi sebelumnya di negara lain. Saat ini, dua perusahaan yang telah ujicoba pemasangan alat ERP adalah Kapsch (Jalan Sudirman) dan Q-Free (Jalan HR Rasuna Said). Hanya saja keduanya belum tentu akan memasang sistem ERP di DKI karena harus mengikuti lelang terlebih dahulu.

"Dengan dasar uji coba itulah, kami akan membuat proses lelang. Jangan sampai yang menang tender, perusahaan abal-abal," kata Basuki. 

"Makanya saya cari orang tidak takut-takut. Kalau kamu dari orang (Dinas) Perhubungan, pasti kamu takut diancam kalau ada perusahaan yang lelang tendernya kalah," kata dia lagi.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com