"Mohon diagendakan kunjungan, Bu. Kami mau lihat rusun yang sudah jadi yang katanya pakai lift. Kami mau lihat apa sih perbedaannya. Jujur saja kami enggak pernah lihat rusunnya kayak apa. Kami pengin hadir, Bu," ujar Sanusi setelah rapat dengan Dinas Perumahan DKI di Gedung DPRD, Kamis (13/8/2015).
Pada kunjungan nanti, Sanusi juga meminta Dinas Perumahan untuk menyediakan data-data mengenai jumlah rusun yang dimiliki Pemprov DKI saat ini, tidak hanya rusun yang sudah siap pakai, tetapi juga rusun yang masih dalam proses pembangunan. (Baca: Rapat dengan Dinas Perumahan, DPRD DKI Tanya Rusun untuk Warga Kampung Pulo)
Sanusi mengatakan hal ini agar Komisi D memiliki gambaran mengenai kondisi rusun di DKI. "Banyak yang tanya ke kami, terutama mereka yang digusur, ada berapa unit rusun yang tersedia. Kami enggak tahu nih, enggak bisa jawab. Nah, kami minta data rusun yang sudah jadi dan sedang dikerjakan sehingga kami tahu betul," ujar Sanusi.
Selain itu, Sanusi juga bercerita bahwa banyak warga yang mengadu kepada Komisi D tentang sarana dan prasarana di rusun yang mereka tempati. Kebanyakan, warga tidak betah karena tidak ada sarana yang baik di rusun itu.
Dia mengimbau Dinas Perumahan untuk membangun sebuah permukiman dan bukan sekadar rusun.
"Karena permukiman itu berarti kita memperhatikan juga aspek transportasinya, taman bermain, dan lainnya. Kalau hanya bangun rusun, kosong, hanya bangunan saja. Tentu banyak yang mengeluh jadinya," ujar Sanusi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.