Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasak-kusuk DPRD DKI di Balik Pelantikan Wali Kota Jakarta Selatan

Kompas.com - 14/08/2015, 08:56 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kemarin, Tri Kurniadi baru saja dilantik sebagai Wali Kota Jakarta Selatan. Dalam pelantikan tersebut, Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi tampak hadir dan memberi dukungan atas pelantikan ini.

Biasanya, ketika akan melakukan pelantikan bupati atau wali kota, akan digelar rapat pertimbangan terlebih dahulu yang dilakukan oleh DPRD DKI. Begitu pun pada pelantikan Wali Kota Jakarta Selatan ini. Ternyata, terdapat perbedaan pendapat dalam internal DPRD DKI mengenai pelaksanaan rapat tersebut.

"Berdasarkan kesepakatan pada waktu penyusunan tatib, rapat pertimbangan itu melalui rapim (rapat pimpinan) yang diperluas," ujar Sekretaris Komisi A Syarif di Gedung DPRD DKI, Kamis (13/8/2015).

Rapim diperluas yang dimaksud Syarif menandakan bahwa peserta rapim tidak hanya terdiri dari pimpinan DPRD dan ketua fraksi saja, tetapi juga mengajak Komisi A sebagai komisi yang membidangi masalah pelantikan ini.

Syarif mengatakan, hal tersebut tidak dilakukan Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi. Dalam pelaksanaan rapat pertimbangan, kata Syarif, Prasetio hanya melakukan rapim beranggotakan pimpinan Dewan saja tanpa Komisi A.

Syarif mengatakan, rapat pertimbangan yang menurut dia tidak sesuai dengan tata tertib ini sudah berlangsung dua kali.

Pertama kali adalah ketika menjelang pelantikan Bupati Kepulauan Seribu. Pada saat itu, kata Syarif, Prasetio juga tidak mengundang Komisi A dalam rapat.

Syarif pun berniat membuat nota keberatan yang akan diberikan kepada Prasetio sebagai ketua Dewan dalam rapim terdekat.

"Ini kedua kalinya Ketua DPRD menabrak tatib DPRD, pertama soal Bupati Kepulauan Seribu dan kedua Wali Kota Jaksel," ujarnya. 

"Saya juga tidak habis pikir, kenapa dua pelanggaran tatib DPRD dibiarkan terjadi. Saya berharap Ketua DPRD bisa menghormati tatib yang dibuatnya bersama kami," ujar Syarif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com