Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Nilai Tak Masuk Akal, Tahun Ini Ahok Tiadakan Program Rehab Sekolah

Kompas.com - 14/08/2015, 13:14 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meniadakan program rehabilitasi sekolah pada anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) tahun 2015 ini. Basuki mengatakan, program itu akan dialihkan pada tahun anggaran 2016.

Sebab, Basuki menemukan banyaknya nilai yang tidak masuk akal dalam rehabilitasi sekolah.  "Mau enggak mau memang tahun depan (baru dilaksanakan rehab sekolah). Makanya, saya tanya Anda, Anda rela enggak sekolah Anda direhab Rp 30 miliar-50 miliar untuk satu sekolah lho," kata Basuki, di Balai Kota, Jumat (14/8/2015). 

Ahok, sapaan Basuki, mengatakan, besarnya anggaran yang direncanakan ini merupakan bukti masih adanya permainan antara oknum Dinas Pendidikan dan konsultan. Menurut Basuki, banyak konsultan yang mengarang nilai satuan harga.

Jika program ini tetap dijalankan, kata dia, konsultan serta pemenang lelang tender akan berpesta menikmati uang rakyat.

"Harga satuan mesti dihitung wajar lah. Kamu hitung saja kalau (anggaran rehabilitasi sekolah) Rp 30 miliar itu mah anggaran bangun gedung sekolah baru. Sekarang anggarannya saya coret dan tahun depan, kami perbaiki," kata Basuki. 

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Arie Budhiman mengakui adanya upaya penggelembungan anggaran program rehabilitasi sekolah, yakni rehab SMA Negeri 19, Tambora, Jakarta Barat, dengan nilai anggaran Rp 49 miliar.

Di lingkungan tersebut, ada tiga SD, satu SMP, serta satu SMA. Arie menjelaskan, rancangan anggaran rehabilitasi sekolah merupakan perencanaan Dinas Pendidikan tahun sebelumnya, atau saat kepemimpinan Lasro Marbun.

"Saya kira memang (program rehabilitasi sekolah harus ditunda) sampai tahun depan karena memang tidak cukup waktu apabila dilaksanakan saat ini. Kami tentunya harus coba lebih menghitung bagaimana efisiensi itu terjaga betul dan saya diberikan tugas untuk melakukan efisiensi," kata Arie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gambelz Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gambelz Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
19 Mei, Ada Kahitna di Bundaran HI dalam Acara Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

19 Mei, Ada Kahitna di Bundaran HI dalam Acara Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Epy Kusnandar Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba, Kini Direhabilitasi

Epy Kusnandar Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba, Kini Direhabilitasi

Megapolitan
Istri Oknum Pejabat Kemenhub Sebut Suaminya Tak Hanya Injak Kitab Suci, tapi Juga Lakukan KDRT

Istri Oknum Pejabat Kemenhub Sebut Suaminya Tak Hanya Injak Kitab Suci, tapi Juga Lakukan KDRT

Megapolitan
Polisi Harap Rekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar Langsung di TKP

Polisi Harap Rekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar Langsung di TKP

Megapolitan
Oknum Pejabat Kemenhub Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci untuk Buktikan Tak Selingkuh

Oknum Pejabat Kemenhub Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci untuk Buktikan Tak Selingkuh

Megapolitan
Kumpulkan 840.640 KTP, Dharma Pongrekun Juga Unggah Surat Dukungan untuk Perkuat Syarat Cagub Independen

Kumpulkan 840.640 KTP, Dharma Pongrekun Juga Unggah Surat Dukungan untuk Perkuat Syarat Cagub Independen

Megapolitan
Kronologi Tabrak Lari di Gambir yang Bikin Ibu Hamil Keguguran, Pelat Mobil Pelaku Tertinggal di TKP

Kronologi Tabrak Lari di Gambir yang Bikin Ibu Hamil Keguguran, Pelat Mobil Pelaku Tertinggal di TKP

Megapolitan
Ulah Nekat Pria di Jakut, Curi Ban Beserta Peleknya dari Mobil yang Terparkir gara-gara Terlilit Utang

Ulah Nekat Pria di Jakut, Curi Ban Beserta Peleknya dari Mobil yang Terparkir gara-gara Terlilit Utang

Megapolitan
Dharma Pongrekun Unggah 840.640 Dukungan Warga DKI ke Silon, KPU: Syarat Minimal Terpenuhi

Dharma Pongrekun Unggah 840.640 Dukungan Warga DKI ke Silon, KPU: Syarat Minimal Terpenuhi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com