Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Pengungkapan Kasus Pemerkosaan Siswi SMA

Kompas.com - 15/08/2015, 16:10 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com  Aparat Dit Reskrimum Polda Metro Jaya mengaku kesulitan dalam membongkar kasus dugaan pemerkosaan terhadap siswi SMA Ta (16), warga Pondok Gede, Jakarta Timur. Sebab, selain korban tidak ingat dan mengenali ketiga pelaku, Al (22, Md (22), dan Bd (22), polisi juga tidak mempunyai bukti kuat untuk menahan para pelaku.

"Yang paling sulit itu, korban tidak ingat sama sekali kejadian dan pelakunya. Kita bisa tahu semua kronologi kejadian setelah salah satu pelaku kooperatif," kata Direskrimum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Mukti, Sabtu (15/8/2015).

Setelah mendapat laporan dari korban, polisi mencoba menelusuri jejak pelaku dari rekaman CCTV kelab malam Prive, Mal FX. (Baca: Siswi SMA Diperkosa Tiga Pria Mabuk di Mobil)

Berdasarkan rekaman CCTV Prive, polisi mendapat petunjuk mobil Avanza bernopol B 1536 FMI yang digunakan pelaku. Polisi pun melakukan pengecekan ke NTMC dan diketahui bahwa pemiliknya atas nama Zailani.

Namun, mobil itu sudah digadai ke salah satu pelaku, Al. "Pelaku tersebut sudah kita panggil sebagai saksi, tetapi tidak mengaku," kata Krishna.

Polisi kembali melakukan penyelidikan mendalam. Hingga akhirnya didapat nama pelaku kedua, Md. Kedua pelaku diketahui memang memiliki hubungan pertemanan sejak SMA.

Namun, sama seperti Al, Md pun berkilah ikut terlibat dalam kejadian tersebut. Berdasarkan informasi dari Md, polisi akhirnya mengantongi pelaku ketiga, Bd yang menceritakan kronologi sesungguhnya.

Setelah melalui pemeriksaan lanjutan, polisi menetapkan keduanya sebagai tersangka dan langsung melakukan penahanan. Kepada polisi, Bd membenarkan bahwa mereka terlibat pemerkosaan terhadap korban.

"Kita menggunakan scientific investigation dalam mengungkapkan kasus ini. Tanpa ada pelanggaran HAM, mulai dari tanpa info sama sekali, hingga akhirnya bisa terang benderang," ucapnya.

Hingga saat ini polisi telah mengamankan dua pelaku. Sementara satu pelaku, Al, masih buron dan masuk daftar pencarian orang (DPO).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Megapolitan
Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com