Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hendak Dirawat di RS Jiwa, Penderita Skizofrenia Menghilang

Kompas.com - 18/08/2015, 09:34 WIB
Tangguh Sipria Riang,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Delapan hari sudah Ois Batara Ritonga (36) menghilang tanpa kabar. Warga Bukti Putera Blok B, Desa Cipecang, Cileungsi, Bogor, itu terakhir kali terlihat di rumahnya, Senin (10/8/2015).

"Waktu itu, abang saya pamit ke bapak jam 5 (pukul 05.00 WIB) pagi. Katanya mau jalan sebentar, tapi enggak tahu ke mana. Kirain sekitar perumahan. Enggak tahunya belum pulang sampai sekarang," kata adik kandung Ois, Ella Tamara (31), saat dihubungi Kompas.com, Senin (17/8/2015) malam.

Menurut Ella, Ois dan kedua orangtua mereka baru pindah dari Medan, Sumatera Utara, setahun lalu. Sejak remaja, Ois didiagnosis menderita skizofrenia. Bahkan, pihak keluarga berencana memasukkan Ois ke rumah sakit jiwa (RSJ).

"Abang saya itu ada gangguan jiwa sejak remaja, sakit skizofrenia. Kita (keluarga) lagi cari RSJ yang pas, tapi dia (Ois) malah kabur duluan," ujar anak ketiga dari lima bersaudara tersebut.

Sejumlah upaya sudah dilakukan oleh pihak keluarga sejak seminggu terakhir, mulai dari penyebaran pamflet lewat kertas hingga digital. Pencarian langsung juga dilakukan dengan membagi tugas ke sejumlah titik yang diduga menjadi arah tujuan Ois.

"Kita juga sudah lapor ke Polsek Cileungsi saat hari kejadian. Tapi, kita tidak bisa berharap banyak sama polisi. Tanggapannya (polisi) normatif. Bilangnya, nanti kita hubungi kalau ketemu, tanpa realisasi. Jadi kita cari sendiri," ungkapnya.

Selama seminggu terakhir, sudah ada beberapa orang yang menelepon untuk mengabarkan ciri orang yang diduga mirip Ois. Namun, informasi tersebut tidak membuahkan hasil.

"Banyak yang telepon, kasih tahu ada di sini, ada di situ. Tapi, hasilnya nihil," ujar Ella.

Terakhir kali terlihat, Ois diketahui mengenakan celana jins biru dipadu atasan jenis baby doll perempuan motif corak batik merah coklat. Lelaki bertinggi 170 cm dengan berat 56 kilogram itu hanya mengenakan sandal jepit hitam saat keluar dari rumahnya.

Jika berpapasan, pria berperawakan kurus tinggi itu dapat dikenali melalui ciri kulitnya yang berwarna gelap, berwajah tirus, dan memiliki bekas jerawat.

Selain itu, pria berambut pendek lurus itu juga diketahui berhidung agak mancung dengan mata sipit serta ada parut luka di siku tangan kiri.

"Kemungkinan masih di daerah Cileungsi, Narogong, dan sekitarnya. Kalau lewat daerah itu, pasti harus naik bus besar dan harus bayar ongkos. Sedangkan abang saya itu tidak bawa uang," ujar Ella.

Ella dan keluarganya mengaku pasrah dan lelah mencari abangnya tersebut. Meski masih tetap berupaya, Ella juga meminta bantuan semua anggota masyarakat agar memberitahukan keberadaan Ois ke nomor ponselnya 081212477780. Masyarakat juga bisa menghubungi Osman di nomor 08236861037 atau Etta via 081389852678.

"Siapa pun yang menemukan, akan kita kasih imbalan. Mau uang atau apa pun, akan kita kasih," ujar Ella.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Megapolitan
Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Megapolitan
Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Megapolitan
Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Megapolitan
Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Megapolitan
Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Megapolitan
Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Megapolitan
Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Megapolitan
Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Megapolitan
Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Megapolitan
Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Megapolitan
Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Megapolitan
Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com