Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Minta CPNS yang Sudah Jadi PNS Tak Beli Arloji Rp 1,8 Miliar

Kompas.com - 18/08/2015, 16:25 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berharap calon pegawai negeri sipil (CPNS) benar-benar bertekad menjadi PNS yang baik dan mengabdi kepada warga Jakarta. Ia meminta para CPNS tidak tergoda untuk menerima suap, berpihak ke kelompok ras dan golongan, serta taat aturan.

"Hal itu penting diketahui bagi para CPNS. Kalau saya lihat, CPNS-CPNS ini sih mukanya lugu-lugu, tetapi jangan lugu-lugu belagu ya," kata Basuki saat mengukuhkan 788 CPNS DKI di Blok G, Balai Kota, Selasa (18/8/2015). (Baca: Ahok Minta CPNS DKI Jadi "Calo" Baik Hati)

"Biasanya saat honorer rajin, tetapi pas diangkat pegawai berubah kerjanya. Saya harap Saudara tidak berubah karena Anda abdi rakyat yang disumpah melayani," kata Basuki lagi. 

Basuki meminta pegawai yang telah diangkat menjadi PNS tidak nyaman pada bidang yang mereka tekuni. Sebab, Basuki akan terus melakukan reformasi birokrasi.

Pejabat DKI, lanjut dia, banyak yang terlalu nyaman dengan jabatannya. Karena itu, dia menerapkan sistem "ular tangga". Pejabat eselon tidak hanya dirotasi ke eselon yang sama, tetapi juga dapat diturunkan eselon, bahkan dijadikan staf.

Penerapan sistem ini dilakukan dalam rangka pemberian pelayanan terbaik kepada warga Ibu Kota. "Saya harap ini menjadi model di Indonesia. Saya harap Saudara bisa menjadi calo baik hati di PTSP (pelayanan terpadu satu pintu), jangan biarkan warga pergi ke calo lain. Semua masalah harus bisa diurus PTSP," kata pria yang biasa disapa Ahok itu. 

Dia kembali mengingatkan CPNS DKI untuk tidak mencoba menerima suap, gratifikasi, maupun menyalahgunakan anggaran. Sebab, ketika sudah diangkat menjadi PNS DKI, akan banyak godaan yang dihadapi.

"Kalau kamu mau kaya, jangan jadi PNS DKI. Jangan beli jam tangan Rp 1,8 miliar. Ada nih dulu, PNS yang awal masuknya kayak kalian jadi CPNS juga. Eh begitu ada kesempatan, dia ngembat juga," kata Basuki menyindir kelakuan oknum PNS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com