Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPRD Ingatkan Penggusuran Jangan Jadi Upaya Wali Kota agar Tak Dicopot

Kompas.com - 20/08/2015, 15:39 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Komisi A DPRD DKI, Achmad Yani, mengingatkan Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi untuk tidak melakukan penggusuran yang berpotensi ricuh seperti yang terjadi di Jalan Jatinegara Barat pada hari ini. Hal tersebut dia ucapkan dalam rapat kerja Komisi A bersama Pemkot Jakarta Selatan membahas relokasi warga Rawajati, Kamis (20/8/2015).

Menurut Achmad, Pemkot Jakarta Timur berani melakukan penggusuran besar-besaran di Kampung Pulo karena ada perintah dari Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama untuk bersikap tegas.

Jika tidak, wali kota akan dicopot dan digantikan oleh orang lain. "Sekarang kan di Timur sedang menggunakan kekuatannya untuk menggusur dan akhirnya terjadilah banyak korban. Nah, kita enggak mau. Jangan hanya karena didorong Gubernur, 'Anda harus tegas, kalau enggak, Anda dicabut.' Jadi, seperti ini. Jadi, ini semangatnya mau nyeruduk nih. 'Daripada gue dicopot, ya hajar saja deh.' Kan istilahnya begitu," ujar Achmad kepada Tri di Gedung DPRD DKI.

Pemerintah Kota Jakarta Selatan memang telah menjadwalkan untuk melakukan penertiban di Rawajati, Jakarta Selatan, yang akan dilakukan pada 1 September mendatang. Akan tetapi, DPRD DKI berpesan kepada Tri agar semua rusun harus sudah siap untuk ditinggali terlebih dahulu.

Jika rusun belum siap, sebaiknya penertiban ditunda agar tidak terjadi bentrok seperti di Jatinegara Barat.

"Penertiban kita enggak masalah kok. Hanya saja, jangan terjadi (adanya) korban. Wali Kota di hadapan Gubernur harus bagus dan berkinerja, tetapi di mata warga juga harus bagus. Apalah artinya kita mempertahankan jabatan, tetapi rakyat yang jadi korban? Warga jangan dikorbankan," ujar Achmad.

Untuk diketahui, hari ini memang dilaksanakan penertiban warga Kampung Pulo. Penertiban Kampung Pulo ini berlangsung ricuh.

Warga melempar batu kepada aparat keamanan dan aparat menembakkan gas air mata. Petugas terus merangsek dan memukul mundur warga Kampung Pulo. Sejumlah warga Kampung Pulo telah diamankan ke Mapolsek Jatinegara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

Megapolitan
Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi 'Online' dan Bayar Utang

Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi "Online" dan Bayar Utang

Megapolitan
Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Megapolitan
Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Megapolitan
Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Megapolitan
Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com