Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Mau Enggak Mau Bongkar Paksa, Mau Bagaimana Lagi?

Kompas.com - 27/08/2015, 10:59 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan, pihaknya akan bersosialisasi sebelum menertibkan permukiman kumuh, termasuk di kawasan Kampung Pulo, Jakarta Timur.

Namun, jika warga tidak mengindahkan instruksi pemerintah, maka Pemprov DKI akan mengirimkan surat peringatan (SP). Setelah tiga kali mengeluarkan SP, maka Pemprov DKI akan membongkar paksa kawasan tersebut. 

"Kami sudah layangkan SP 1, SP 2, SP 3, kamu enggak mau dibongkar, mau gimana dong? Kalau sudah peringatan ketiga gimana? Gimana caranya? Ya (bongkar) paksa," kata Basuki di Balai Kota, Kamis (27/8/2015). 

Penertiban paksa itu juga dilakukan setelah Pemprov DKI merampungkan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) sebagai relokasi. Jika belum selesai, maka DKI belum akan membongkar kawasan tersebut.

Selain hanya dibebankan biaya retribusi sekitar Rp 10.000 tiap harinya, warga relokasi juga akan mendapat unit rusun yang telah dilengkapi dengan berbagai furnitur. Pernyataannya ini sekaligus menampik seluruh tudingan yang menyasar kepadanya perihal penertiban Kampung Pulo, seperti dari Komnas HAM dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta.

"HAM yang mana, hamburger saya bilang," kata Basuki. 

Lebih lanjut, Basuki mengklaim bahwa dirinya merupakan contoh pejabat publik yang konsisten untuk taat pada konstitusi, bukan konstituen.

"Saya kira tidak ada pejabat yang lebih berani dari saya dengan meng-upload semua video rapat saya. Kalau Anda sebut saya tidak konsisten, seharusnya saya bisa salah ngomong loh. Tapi saya berani ketemu siapa pun untuk ngomong," kata Basuki. 

"Pejabat itu paling menghindari doorstop wartawan, tetapi saya enggak pernah takut di-doorstop. Tanya saja sama saya soal apa pun, saya ladenin, kok. Saya konsisten soal taat sama konstitusi," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com