Fasilitas tersebut mulai dari toilet portabel hingga tempat untuk salat. Karena itu, Djarot meminta agar buruh melaksanakan aksinya itu dengan damai, tertib, dan tidak merusak fasilitas umum yang ada. [Baca: Rapat dengan Menko Polhukam, Ahok Bakal Arahkan Pedemo ke Monas]
"Silakan berdemo, itu hak. Tapi saya minta kalau demo yang tertib jangan merusak," kata dia di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (31/8/2015).
Guna mengantisipasi adanya buruh yang tetap membandel, Djarot mengajak agar masyarakat turut berpartisipasi mengawasi. Caranya dengan memfoto dan melaporkan apabila melihat para pengunjuk rasa yang tidak tertib.
"Kalau mereka merusak dan anarkis, kami minta difotoin. Kemudian kami akan tuntut. Biar digiring ke polisi," ujar dia.
Aksi demo buruh rencananaya akan digelar di lapangan silang Monas. Meski rencana unjuk rasa itu digelar pada hari biasa, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyebut, buruh tidak ingin mengacaukan situasi di Ibu Kota dengan adanya unjuk rasa tersebut.
"Aksi ini adalah aksi damai, aksi yang tidak bermaksud menggaggu kepentingan orang lain," kata Said usai bertemu Tito di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (29/8/2015).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.