Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT KAI Janji Permudah Persyaratan Kerja bagi Warga Gusuran Kereta Bandara

Kompas.com - 04/09/2015, 16:46 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Selain memberikan nilai ganti rugi dari tanah dan bangunan yang dibebaskan untuk pembangunan kereta Bandara Soekarno-Hatta, PT KAI (Persero) juga menyediakan satu lowongan kerja untuk satu pemilik bidang tanah.

Total pemilik bidang tanah yang dibebaskan adalah 815 orang. "Persyaratannya sangat mudah. Kemungkinan besar, yang melamar pasti diterima," kata Vice President Recruitment PT KAI Dindin Setia kepada Kompas.com, Jumat (4/9/2015).

Menurut Setia, dari semua pemilik bidang tanah, sampai hari ini baru ada sekitar 100 orang yang melamar untuk bekerja. Untuk waktu pendaftaran, PT KAI membukanya hingga tempat untuk 815 orang terisi. (Baca: Semringah Wajah Muktar Terima Ganti Rugi Rp 1,5 Miliar dari PT KAI)

Orang yang mendaftar tidak harus mereka yang namanya tertera sebagai pemilik bidang tanah, tetapi bisa juga anggota keluarga yang lain.

Persyaratan hanya terkait administrasi, cek kesehatan, dan wawancara kerja. Tahapan ini, menurut Setia, cukup mudah jika dibandingkan dengan pelamar kerja pada umumnya ke PT KAI.

Mereka yang terkena pembebasan lahan untuk kereta Bandara Soekarno-Hatta ini disebut sebagai pelamar khusus.

"Kalau rekrut fresh graduate atau yang lain, masih ada assessment, ada psikotes. Kalau yang khusus ya yang sudah disebutkan tadi saja," ujar Setia.

Para pelamar yang telah diterima sebagai karyawan PT KAI bisa ditempatkan di mana saja sesuai wilayah kerja PT KAI. Penempatan kerja tergantung pihak perusahaan. "Yang paling banyak butuh orang itu di bagian operasional," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com