Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Banyak Pedagang Hewan Kurban di Trotoar, Ini Penjelasan Wali Kota Jaktim

Kompas.com - 18/09/2015, 13:47 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wali Kota Jakarta Timur Bambang Musyawardana mengaku telah menginstruksikan camat dan lurah di jajarannya untuk menertibkan para pedagang kurban yang berjualan di fasilitas umum, seperti di trotoar dan di ruang terbuka hijau (RTH).

"Saya sudah berikan surat tugas untuk camat dan lurah untuk menertibkan pedagang kurban yang ada di fasilitias umum dan trotoar," kata Bambang saat dihubungi Kompas.com, Jumat (18/9/2015).

Hal ini disampaikan Bambang menanggapi temuan bahwa masih banyak pedagang kurban yang berjualan di trotoar di Jakarta Timur. (Baca: Pedagang di Jakarta Timur Masih Gunakan Trotoar untuk Dagang Hewan Kurban)

Bambang mengatakan, pihak kecamatan dan kelurahan diberi wewenang untuk menggunakan aparat Satpol PP kecamatan dan kelurahan dalam melakukan penertiban.

"Nanti diminta geser supaya tidak di fasilitas umum itu. Selain menertibkan, kita juga berkoordinasi dengan Sudin Peternakan untuk melakukan pengecekan kesehatan hewan ternaknya," ujar Bambang.

Camat Makasar Ari Sonjaya mengatakan akan mengecek soal temuan pedagang kurban yang menggunakan fasilitas trotoar di wilayahnya. "Saya akan cek dulu di dua tempat itu," ujar Ari.

Menurut Ari, bila terbukti berdagang di trotoar, pedagang akan diminta untuk pindah ke rumah pemotongan hewan. (Baca: Ahok Mengaku Akan Usir Pedagang Hewan Kurban di Trotoar)

"Sesuai dengan instruksi Pak Gubernur akan kita tertibkan dan pindahkan ke rumah pemotongan hewan. Di sana bisa berjualan gratis," ujar Ari.

Sebelumnya, di beberapa titik wilayah di Jakarta Timur, Kamis (17/9/2015), masih ada pedagang kurban yang berjualan di bahu jalan dan juga trotoar, misalnya di jembatan dekat kantor Jasa Marga di Jalan Cililitan Besar, Makasar, Jakarta Timur. Trotoar di pinggiran jembatan itu dipakai oleh pedagang kurban untuk mengikat kambing.

Selain itu, di Jalan Kerja Bakti juga ditemukan pedagang kurban yang memanfaatkan bahu jalan menuju trotoar untuk berdagang ternak.

Akibatnya, pejalan kaki mesti memasuki jalan raya karena terhalang kurban yang diikat di bahu jalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Larang Bisnis 'Numpang' KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Larang Bisnis "Numpang" KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Megapolitan
Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA : Edukasi Anak Sejak Dini Cara Minta Tolong

Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA : Edukasi Anak Sejak Dini Cara Minta Tolong

Megapolitan
Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Megapolitan
Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Megapolitan
Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Megapolitan
Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Megapolitan
Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Megapolitan
Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di 'Busway', Polisi Masih Selidiki

Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di "Busway", Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Megapolitan
Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Megapolitan
Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Megapolitan
Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com