Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas PA Dapat Laporan Global Sevilla School Sebut Gabriella Derita Epilepsi

Kompas.com - 21/09/2015, 15:45 WIB
JAKARTA, KOMPAS — Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait mengatakan tewasnya Gabriella Sheril (8), murid kelas III SD di Global Sevilla School, Kembangan, Jakarta Barat, Kamis (17/9/2015), sebagai bentuk kelalaian pihak sekolah.

Menurut Arist, seharusnya pengawasan terhadap 21 siswa yang mengikuti pelajaran renang saat itu tidak hanya dilakukan oleh satu orang guru.

"Pihak sekolah mengatakan memang ada lima murid itu sedang sakit, lalu hanya diawasi oleh satu orang guru. Nah, memang di situ kelalaiannya, seharusnya kan dihentikan proses penilaian itu," ujar Arist seusai bertemu pihak Global Sevilla School, di Kembangan, Jakarta Barat, Senin (21/9/2015).

Pihak Global Sevilla School, lanjut Arist, tidak menutupi hal tersebut. Bahkan, sekolah mengakui adanya kelalaian saat peristiwa tenggelamnya Gaby, sapaan Gabriella.

Selain untuk menanyakan soal kelalaian tersebut, kedatangan Arist ke Global Sevilla adalah untuk mengklarifikasi adanya informasi yang mengatakan pihak sekolah menyebut Gaby menderita epilepsi.

Informasi tersebut didapat Arist saat mengunjungi rumah duka Gaby. "Kita mau merespons keluhan keluarga korban karena kami bertemu dengan keluarga korban dan pamannya, ada keluhan tampaknya ada arahan informasi seolah-olah Gaby ini memiliki riwayat kesehatan yang tidak baik seperti epilepsi dan sebagainya. Kemarahan itu muncul dan disampaikan kepada Komnas Perlindungan Anak," kata Arist.

Saat diklarifikasi, Arist menyebut pihak sekolah tidak mengatakan sakit yang diderita Gaby adalah epilepsi seperti informasi yang diterimanya dari keluarga korban.

"Yang dinyatakan pihak sekolah saat korban dievakuasi itu memang dinyatakan pihak sekolah ke orangtua untuk datang ke rumah sakit. Nahn sebenarnya bukan sakit (epilepsi) itu yang dimaksud. Pada saat datang itu Gaby sudah tidak bernyawa," kata Arist.

Hingga saat inin penyebab kematian Gaby belum diketahui. Pihak kepolisian, lanjut Arist, masih mendalami dan melakukan penyidikan lebih lanjut.

Seperti diketahui, Gabriella Sheril tenggelam saat mengikuti pelajaran renang di sekolahnya, Kamis (17/9/2015) lalu.

Sebelum meninggal, Gabriella sempat tidak terpantau hingga tenggelam beberapa saat dan ditemukan oleh teman-temannya yang langsung meminta tolong. (Nursita Sari)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemda DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemda DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com