Menurut Ariyanto, hal tersebut bukan termasuk inti permasalahan yang ada saat ini.
"Saya tidak ingin menanggapi yang begitu, takutnya permasalahannya justru menjadi bias."
"Saya dan teman-teman ingin fokus kepada pengawasan perjanjian kerja sama saja," ujar Ariyanto ketika dihubungi, Jumat (23/10/2015).
Ariyanto mengaku heran dengan respons Basuki yang menurut dia agak berlebihan. Sebab, pemanggilan Basuki oleh DPRD Bekasi baru sebatas rencana.
Dia sendiri belum mengirimkan surat undangan kepada Basuki. Menurut dia, masih ada beberapa tahap dulu sebelum Basuki resmi dipanggil.
"Mungkin dia tersinggung dengan bahasa 'panggil', seolah-olah dia bawahan kali ya. Kota Bekasi apa sih, siapa sih saya kan? Padahal kita nanti kan pasti pakai surat resmi."
"Jadi jangan berlebihan dululah," ujar Ariyanto.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama merasa kesal mendengar rencana anggota DPRD Bekasi untuk memanggilnya soal permasalahan sampah.
Basuki mengaku tidak mengetahui apakah pemanggilan itu disepakati oleh semua anggota DPRD Bekasi.
"DPRD juga enggak pernah mayoritas sekarang, DPRD yang mana? Jadi, jangan terlalu sombong jadi (anggota) DPRD Bekasi. Kita sama Wali Kota Bekasi (Rahmat Effendi) hubungan baik kok," kata Basuki di Balai Kota, Kamis (22/10/2015).
Ketua Komisi A DPRD Kota Bekasi, Jawa Barat, Aryanto Hendrata, sebelumnya berencana memanggil Basuki atas pelanggaran operasional truk sampah Dinas Kebersihan DKI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.