Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Relokasi Kampung Pulo Mengaku Sulit Bersosialisasi di Rusun

Kompas.com - 26/10/2015, 17:18 WIB
Bhirawa mbani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga eks Kampung Pulo yang kini direlokasi di rusunawa Jatinegara Barat mengaku belum rela meninggalkan tempat tinggal sebelumnya.

Maryani (67), penghuni lantai 5 Tower B rusunawa Jatinegara Barat, mengaku terpaksa pindah dari Kampung Pulo meskipun rusunawa itu memiliki berbagai fasilitas.

"Dulu di rumah saya bebas bergerak, namun sekarang terbatas. Selama ini saya tidur di lantai karena harus berbagi dengan sepuluh anggota keluarga lainnya," kata Maryani.

Maryani mengaku menghabiskan uang Rp 65 juta saat membangun rumahnya dulu.

"Tapi sekarang digusur, sudah tidak ada. Saya inginnya pindah ke sini dibayar, karena kan pindah ke sini pun pakai uang," katanya.

Saat ini Maryani tinggal di unit dengan dua kamar, satu kamar mandi, dapur, ruang tamu dan tempat tidur yang disatukan.

Hal lain yang membuat ia kurang nyaman tinggal di rusunawa adalah sulit mengobrol. Ia merasa "kehilangan" teman.

"Saat ini saya kan tinggal di Tower B. Nah kebanyakan tetangga yang dulu kenal di Kampung Pulo itu tinggalnya di tower lain dan lantai yang berbeda. Jadi saya merasa susah untuk berhubungan sama mereka," ujarnya.

Listrik

Keluhan serupa diucapkan Subur (39), penghungi lantai 2 Tower B. Ia mencari nafkah dengan cara berdagang.

"Saya sudah dua bulan di sini, bayaran air lebih mahal. Selain itu, jualan di kampung dulu lebih rame, sementara di sini banyak saingan," katanya.

Subur mengharapkan saat berdagang ada fasilitas listrik. "Karena banyak kan pedagang yang ingin jualan jus atau nasi, tapi karena tidak ada listrik jadi susah," sebutnya.

Ditemui terpisah, penanggun jawab Tower B, Sarkim, mengatakan pihaknya sedang mengurusi masalah ketersediaan listrik bagi pelanggan tersebut.

"Saya sekarang lagi menyediakan penyedia meteran itu siapa, termasuk dilaporkan ke dinas, kemarin baru menghubungi penyedia dan insya Allah dua minggu lagi sudah ada," sebutnya.

Kangen rumah

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com