Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lapor Halte dan AC Transjakarta Rusak Bisa Lewat Qlue Transit

Kompas.com - 28/10/2015, 17:58 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - CEO Qlue Rama Aditya mengatakan aplikasi Qlue Transit tidak hanya digunakan untuk melaporkan keramaian bus transjakarta saja. Tetapi juga untuk melaporkan performa PT Transjakarta baik dari segi fasilitas maupun pelayanan.

"Sekarang di aplikasi kita juga bisa lapor kalau ada halte rusak, AC panas. Jadi laporan soal transjakarta bisa juga lewat Qlue," ujar Rama di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (28/10/2015).

Masyarakat sebelumnya hanya bisa melaporkan kinerja satuan kerja perangkat daerah (SKPD) melalui aplikasi Qlue.

Dalam aplikasi tersebut juga bisa diketahui kecamatan mana yang memiliki predikat paling baik dalam hal pelayanan. (Baca: Qlue Bisa Pantau Isi Transjakarta Sebelum Bus Tiba di Halte)

Kini, laporan tersebut tidak hanya terkait kinerja SKPD saja, tetapi juga layanan transjakarta. Selain itu, Rama mengatakan masyarakat bisa melihat peta Jakarta seperti yang ada di Google Map dalam aplikasi Qlue Transit.

Ada keterangan halte dan juga bus-bus yang sedang melaju melalui peta itu. Inovasi yang berbeda terletak pada warna-warna arus yang digunakan.

Jika bus transjakarta tidak dipenuhi banyak penumpang, maka akan berwarna hijau. Jika bus sudah hampir penuh, maka informasi ditunjukan dengan warna kuning.

Jika informasi menunjukkan warna merah, artinya bus sudah penuh. Masyarakat bisa memantau hal itu dari halte yang sedang mereka singgahi. (Baca: Cari Informasi soal Transjakarta Pakai Aplikasi Go-Busway)

Mereka bisa memilih ingin menaiki bus tersebut atau tidak. Dia juga menegaskan aplikasi Qlue Transit merupakan aplikasi baru yang tidak tergabung dalam aplikasi Qlue sebelumnya.

Rama mengatakan hal ini agar laporan masyarakat terkait transjakarta bisa dipantau secara khusus. "Jadi ini dua aplikasi yang berbeda. Karena kalau dijadikan satu, takut berat dan supaya fokus juga," ujar Rama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin 'Nganggur'

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin "Nganggur"

Megapolitan
Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Megapolitan
Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com