Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengelola TPA Bantar Gebang Disebut Rugikan Negara hingga Rp 400 Miliar

Kompas.com - 30/10/2015, 18:53 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengelola TPA Bantar Gebang dianggap tidak memenuhi kewajibannya untuk membangun fasilitas teknologi sesuai perjanjian kontrak dengan Pemprov DKI. Padahal, DKI telah menanam investasi Rp 699 milar agar pengelola membangun fasilitas itu.

Akibat hal ini, Dinas Kebersihan DKI mengatakan hasil temuan BPK menyebutkan kerugian negara mencapai Rp 400 miliar. Wakil Kepala Dinas Kebersihan DKI, Ali Maulana Hakim mengatakan, kerugian itu berdasarkan hasil pemeriksaan BPK pada 2014.

"Sampai tahun 2014 kerugian itu Rp 400 miliar," kata Ali, di kantor Dinas Kebersihan DKI, di Jakarta Timur, Jumat (30/10/2015).

Jumlah itu meningkat dari sebelumnya. Sebab pada 2013, saat itu nilai kerugian yang timbul masih Rp 183 miliar. "Kerugian itu muncul akibat denda yang semestinya harus dibayar oleh pengelola karena tidak memenuhi pekerjaannya," ujar Kepala Dinas Kebersihan DKI Isnawa Aji, pada kesempatan yang sama.

Dalam kontrak kerja sama, pengelola salah satunya mesti membangun fasilitas GAFLAD (Gasifikasi, Landfill, dan An Aerobic Degistion) berupa Sanytary Landfill, proses pemilahan, pengomposan, dan daur ulang, dan pemanfaatan landfill untuk pembangkit tenaga listrik.

Namun, pengelola belum membangun gasifiksi. Sedangkan landfill yang diharapkan dapat menghasilkan daya 26 megawatt, baru dapat menghasilkan 2 megawatt.

"Di luar itu juga ada ketidak capaian pengolaan kompos dan daur ulang," ujar Isnawa.

Akibatnya, pihaknya menerbitkan surat peringatan (SP) I kepada pengelola. Diharapkan pengelola dapat memenuhi kewajibannya sampai batas waktu 105 hari setelah SP I. Namun, pihaknya pesimis pengelola dapat menyelesaikan kewajibannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com