Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Kosongkan Agenda sampai Jumat, Ada Apa?

Kompas.com - 18/11/2015, 12:10 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada yang berbeda dengan agenda Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Rabu (18/11/2015) ini. Biasanya agenda Basuki padat, tetapi kini agendanya kosong melompong.

Bahkan agendanya kosong hingga Jumat (20/11/2015). Seluruh agendanya didisposisi ke Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.

Ternyata, Basuki memang sengaja mengosongkan agendanya. 

"Tiga hari ini, saya mau cek anggaran. Saya sudah bilang sama mereka (SKPD DKI), kalau ada bahas anggaran dan kalian belum ngerti, ya seminggu ini saya tidak ada terima tamu deh. Saya pelototin (anggaran) satu-satu, kalau enggak kacau lagi," kata Basuki, di Balai Kota, Rabu (18/11/2015). 

Kepala dinas beserta staf masing-masing pun berdatangan datang ke Balai Kota menemui Basuki.

Beberapa di antaranya Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Andri Yansyah, Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta Ratna Diah Kurniati, Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Bencana DKI Subejo, dan lain-lain.

Basuki tidak menginginkan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) DKI kembali disahkan melalui Peraturan Gubernur (Pergub). Ia juga tidak mau pengesahan APBD terlambat dari jadwal.

"Kan sudah saya minta masukin (proses pembahasan anggaran) ke e-budgeting supaya saya gampang kontrol. Sekarang malah balik lagi ke manual. Kalau balik lagi ke manual, cerita yang dulu, bisa nyusup lagi dong," kata Basuki. 

Basuki kesal mengapa proses pembahasan anggaran di Badan Anggaran (Banggar) tidak dimasukkan ke dalam sistem e-budgeting.

[Baca: Ahok Kesal Pembahasan Anggaran di Banggar Tak Dimasukkan ke "E-budgeting"]

Padahal, sebelumnya Basuki telah menginstruksikan seluruh proses pembahasan dimasukkan ke dalam e-budgeting.

"Makanya saya bilang, kalian (SKPD) ini, aduh, ini mau jebakan Batman lagi. Diajarin pakai e-budgeting, e-musrenbang, kok pas masuk ke KUA-PPAS (kebijakan umum anggaran plafon prioritas anggaran sementara) enggak pakai e- lagi," kata pria yang akrab disapa Ahok itu.

"Lebih enak mana koreksinya? Langsung koreksi di komputer lebih enak kan koreksinya? (anggaran) sudah sepakat, sudah dikunci, kapan ditutup, kan ada detiknya, jam berapa. Baru dicetak (buku)," kata Basuki.  

Saat ini, lanjut dia, anggaran dicetak setelah disepakati bersama. Setelah itu baru dimasukkan ke dalam e-budgeting.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pagi Ini, Banjir Rendam 38 RT di Jakarta Akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Banjir Rendam 38 RT di Jakarta Akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
KPU Jakarta Petakan TPS Jelang Pilkada 2024: Jumlah DPT 600 Orang Per TPS

KPU Jakarta Petakan TPS Jelang Pilkada 2024: Jumlah DPT 600 Orang Per TPS

Megapolitan
Bawaslu Depok Tidak Temukan Jejak Dugaan Supian Suri Lakukan Politik Praktis

Bawaslu Depok Tidak Temukan Jejak Dugaan Supian Suri Lakukan Politik Praktis

Megapolitan
KPU Jakarta Bakal Luncurkan Maskot dan Jingle Pilkada 2024

KPU Jakarta Bakal Luncurkan Maskot dan Jingle Pilkada 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 25 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 25 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Tanggal 28 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 28 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Megapolitan
3.772 Kendaraan Ditilang karena Lawan Arah di 17 Lokasi di Jakarta

3.772 Kendaraan Ditilang karena Lawan Arah di 17 Lokasi di Jakarta

Megapolitan
Polisi Sebut Pengunjung di Tebet Eco Park Tertimpa Dahan Pohon Flamboyan

Polisi Sebut Pengunjung di Tebet Eco Park Tertimpa Dahan Pohon Flamboyan

Megapolitan
Supian Suri Dilaporkan Terkait Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN, Bawaslu Teruskan ke KASN

Supian Suri Dilaporkan Terkait Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN, Bawaslu Teruskan ke KASN

Megapolitan
Supian Suri Dilaporkan ke Bawaslu Depok Terkait Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN

Supian Suri Dilaporkan ke Bawaslu Depok Terkait Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN

Megapolitan
Pengamat : Ahok Punya Kelebihan Buat Maju Pilkada DKI 2024

Pengamat : Ahok Punya Kelebihan Buat Maju Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pohon Tumbang Timpa Seorang Pengunjung Tebet Eco Park, Korban Dilarikan ke Rumah Sakit

Pohon Tumbang Timpa Seorang Pengunjung Tebet Eco Park, Korban Dilarikan ke Rumah Sakit

Megapolitan
Kecelakaan Tewaskan Pengendara Motor di Basura Jaktim, Polisi Masih Selidiki

Kecelakaan Tewaskan Pengendara Motor di Basura Jaktim, Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
3 ASN Pemkot Ternate Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Narkoba di Jakarta

3 ASN Pemkot Ternate Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Narkoba di Jakarta

Megapolitan
Kronologi Mobil Tabrakan dengan Pikap dan Motor di Depok, Pengemudi Hilang Kendali

Kronologi Mobil Tabrakan dengan Pikap dan Motor di Depok, Pengemudi Hilang Kendali

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com