Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cari Pengganti Kadis Tata Air, Ahok Berencana Tarik Pegawai dari Dinas Lain

Kompas.com - 02/12/2015, 13:49 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku sering kecewa terhadap kinerja kepala dinas yang menangani pembangunan umum.

Atas dasar itu, Basuki berencana menarik pegawai di luar dinas tersebut untuk menggantikan posisi Tri Djoko Sri Margianto yang mengundurkan diri dari jabatan Kepala Dinas Tata Air. (Baca: Ahok Minta Kadis Tata Air Pertanggungjawabkan Anggaran Sebelum Mengundurkan Diri)

"Makanya kan sudah saya bilang, kepala Dinas PU sudah saya ganti beberapa kali. Saya lagi berpikir mau masukin (pilih Kepala Dinas Tata Air) yang bukan orang (pegawai) PU, yang enggak ada hubungannya sama Dinas PU," kata Basuki di Balai Kota, Rabu (2/12/2015). 

Ia pun menganggap sebenarnya mengatasi banjir di Jakarta bukan perkara sulit. Tugas Dinas Tata Air, menurut Basuki,  hanya membangun serta memperkuat sheetpile atau dinding turap.

Ia juga mengatakan bahwa Dinas Tata Air kerap mencari celah untuk lelang operator alat berat. (Baca: Kadis Tata Air Lapor ke Ahok Tak Bisa Selesaikan Banjir di Aliran Timur)

Seharusnya, lanjut Basuki, Pemprov DKI bisa membayar mahal kontrak individual operator.

"Terus saya sudah suruh beli mesin sheetpile, sheetpile kan e-katalog. Sekarang sheetpile masih bocor, semua sheetpile masih bocor nih," kata Basuki. 

Selama memimpin ibu kota, Basuki sudah tiga kali memecat kepala dinas yang menangani bidang pekerjaan umum. Mulai dari Ery Basworo, Manggas Rudy Siahaan, dan Agus Priyono.

Basuki juga telah memecah Dinas PU menjadi Dinas Tata Air dan Dinas Bina Marga. Untuk jabatan Kepala Dinas Tata Air, Basuki melantik Tri Djoko pada 3 Juli 2015.

Namun, Selasa (1/12/2015), Tri Djoko mengajukan surat pengunduran diri kepada Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Saefullah. (Baca: Kadis Tata Air DKI: Sudah 36 Tahun Saya Mengabdi sebagai PNS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Megapolitan
Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com