Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gas Meledak, 150 Rumah Petak di Pulogadung Terbakar

Kompas.com - 07/12/2015, 20:10 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ratusan rumah petak yang berada di RT 08 RW 16 Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur, ludes dalam peristiwa kebakaran Senin (7/12/2015).

Si jago merah yang melalap ratusan rumah petak warga itu diduga berasal dari ledakan kompor gas.

Ketua RW 16 Gani mengatakan, kejadian diduga bermula dari bocornya salah satu kompor gas milik di RT 08 RW 16 saat dinyalakan. Karena panik, pemilik rumah tidak menangani dengan baik api yang mulai muncul.

"Ada keterangan pemilik rumah ada yang gasnya bocor dan terjadi percikan api. (Tapi) Gas itu kemudian dilempar karena mungkin panik," kata Gani, kepada wartawan di lokasi kejadian, Senin petang.

Gani melanjutkan, seharusnya api yang muncul ditangani dengan ditutup menggunakan kain basah. Namun, api kemudian cepat merambat. Kondisi ini diperparah dengan situasi di lokasi tersebut yang padat penduduk. Belum lagi banyak rumah yang terbuat dari bahan kayu dan teriplek.

Petugas pemadam kebakaran mengerahkan 27 unit mobil pemadam untuk menjinakkan api.

Kepala Sub Bagian Humas Polres Metro Jakarta Timur Komisaris Husaimah mengatakan, berdasarkan keterangan saksi api berasal dari rumah seorang wanita berinisial AS.

"Saksi melihat bahwa asal api berasal dari tabung gas yang meledak saat Ibu AS mencoba menyalakan gas," ujar Husaimah.

AS disebut menyalakan gas menggunakan korek api lantaran saat dicoba dengan cara normal kompor gasnya tak kunjung menyala.

"Karena beberapa kali dicoba tidak bisa, Ibu AS menyalakan dengan korek. Seketika itu gas meledak dan menyambar peralatan serta dinding yang terbuat dari triplek," ujar Husaimah.

Sebanyak 150 rumah petak menurutnya hangus terbakar. Ratusan jiwa dilaporkan kehilangan tempat tinggal akibat kejadian tersebut.

"Jumlah petakan yang terbakar ada 3 RT yakni di RT 3, RT 6, RT 8. Jumlahnya sekitar 150 petakan," ujarnya.

Sejumlah saksi tengah dimintai keterangan polisi atas kasus ini. Husaimah mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Kasus kebakaran tersebut masih diselidiki petugas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com