Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Akan Tebang Pilih dalam Tertibkan Parkir Liar

Kompas.com - 08/12/2015, 11:43 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku akan tebang pilih menertibkan parkir liar roda empat.

Ia menyatakan ke depannya, titik parkir parkir roda empat yang akan ditertibkan hanya parkir liar yang menyebabkan kemacetan lalu lintas.

"Jadi kita tidak menertibkan parkir yang tidak menyebabkan kemacetan. Kita tebang pilih. Kalau di perumahan, selama tidak menyebabkan kemacetan kita enggak tega (menertibkan). Yang mau kami singkirkan adalah parkir yang menyumbat," ujar dia di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (8/12/2015).

Penertiban parkir liar yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dilakukan dengan penderekan.

Pemilik kendaraan yang hendak mengambil kendaraannya kembali wajib membayar retribusi sebesar Rp 500.000 per hari yang berlaku progresif bila tidak segera diambil.

Ahok mengatakan pembayarannnya harus dilakukan dengan cara transfer ke rekening Pemprov DKI yang ada di Bank DKI.

"Setelah bayar di bank DKI, lihatin struknya, baru kita bisa keluarkan. Kita tidak pakai kontan-kontan lagi untuk menghindari kebocoran," ujar dia.

Ahok mengultimatum petugas derek agar tidak boleh mencoba-coba menerima pungutan dari pemilik kendaraan yang terjaring razia.

"Jangan main sogok. Kalau main sogok akan kami pecat langsung. Ini (mobil derek) ada GPS-nya, jadi bisa dikontrol ini dia berhenti di mana, derek di mana, kelihatan ada CCTV," kata mantan Bupati Belitung Timur ini.

Sepanjang tahun 2015, tercatat ada sekitar 8.418 unit kendaraan roda empat di Jakarta yang pernah diderek akibat kedapatan parkir liar.

Adapun  pemasukan yang didapat Pemprov DKI dari penertiban kendaraan-kendaraan itu mencapai Rp 4.357.000.000.

Atas dasar itu, Pemerintah Provinsi DKI akan terus menggalakan penderekan pada tahun depan. Untuk menunjang kegiatan tersebut, Dinas Perhubungan dan nTransportasi baru saja membeli 32 unit mobil derek baru.

Kendaraan tersebut diyakini akan mampu menunjang penertiban dan penindakan parkir liar, sekaligus meningkatkan pemasukan daerah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com