Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengeroyokan Pengemudi Go-Jek Diduga Berawal dari Masalah Uang Parkir Kurang Rp 1.000

Kompas.com - 10/12/2015, 20:42 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kasus pengeroyokan terhadap pengemudi Go-Jek, Septian (23) alias Pian, diduga diawali masalah uang parkir. Kakak Pian, Suhardi, yang juga pengemudi Go-Jek, disebut berselisih karena uang parkir itu dengan tukang parkir di tempat karaoke NAV, di samping Sunter Mall, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Hal ini diungkapkan ibu kandung korban, Suciati (51), saat ditemui di rumah duka di kawasan Sunter, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Suciati mengatakan, kakak korban, Suhardi, memang biasa menunggu penumpang di tempat karaoke NAV tersebut.

"Anak saya memang ngetem di situ dekat karaoke. (Saya) enggak tahu juga, tapi itu katanya masalah parkiran. Biasa (kalau parkir) bayar Rp 2.000, tahu-tahu naik jadi Rp 3.000. Anak saya (Suhardi) mungkin ada keras omongannya (ke tukang parkir), kejadianlah dipukul kakaknya," kata Suciati kepada Kompas.com di rumah duka, Kamis (10/12/2015) sore.

Setelah dipukul, Suciati mengatakan, Suhari pulang ke rumah. Suhardi lalu mengajak seorang teman untuk mendatangi kembali tempat parkir di karaoke NAV itu.

Suciati menyebutkan, Suhardi yang berjumpa dengan adiknya lalu mengajak korban ke lokasi kejadian. Sampai di sana ternyata terjadi perselisihan lagi. Suhardi kembali dipukul.

"(Kakaknya) mau dibalok musuhnya, tapi dialingin sama adiknya itu si Septian, jadi dia dibela adiknya," ujar Suciati.

Namun, pihak korban kalah jumlah orang. Suciati mengatakan, anaknya dikeroyok tujuh orang, termasuk seseorang yang diduga berprofesi sebagai petugas sekuriti setempat. Saat pengeroyokan, Septian alias Pian dipegangi sembari dianiaya. Bahkan, korban ditusuk.

"Kena di sininya," ujarnya sambil menunjukkan bagian kaki. (Baca: Pengemudi Go-Jek Tewas Ditusuk Tukang Parkir Saat Menolong Kakaknya)

Pian terluka parah akibat penganiayaan ini. Suhardi sang kakak, lanjut Suciati, juga mengalami penganiayaan, tetapi tak separah Pian. Pian akhirnya tewas setelah sempat dibawa ke rumah sakit.

Seorang pekerja sebuah ruko samping lokasi kejadian mengatakan, para juru parkir dikenal "memegang" area parkir ruko di samping Sunter Mall tersebut.

"Pas kejadian itu saya enggak lihat karena lagi libur pilkada kan. Tapi memang yang jaga parkir di sini yang orang daerah itu," ujarnya.

Kepala Polsek Tanjung Priok Komisaris Tumpak Simangunsong, yang ditemui di lokasi kejadian, menolak berkomentar tentang kasus ini.

"Langsung saja sama Kapolres, ya," ujarnya. (Baca: Ibu Pengemudi Go-Jek yang Tewas: Anak Saya Orangnya Baik, Kok Ada yang Tega Ya?)

Kepala Polres Metro Jakarta Utara Komisaris Besar Susetio Cahyadi yang dikonfirmasi, saat dihubungi lewat telepon dan SMS tentang kasus ini, tak merespons sama sekali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Megapolitan
Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com