Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Penggelapan Tertangkap berkat GPS di Mobil yang Mereka Larikan

Kompas.com - 14/12/2015, 18:42 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Polisi menangkap pelaku penggelepan mobil di Bandung, Jawa Barat, Senin (14/12/2015) dini hari.

Komplotan yang terdiri dari A, DS, C, dan IG itu melarikan dari setelah membawa lari mobil dari sebuah rental di Kompleks Shangri-La, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada akhir November 2015.

Menurut Kapolsek Pesanggrahan Komisaris Afroni Sugiarto, jejak pelaku terlacak dari GPS yang ada di mobil curian mereka. (Baca juga: Persembunyian Remaja yang Bacok Neneknya Ini Terlacak Melalui Sinyal Pon)

"Pelaku ini tertangkap gara-gara di mobil curiannya ada GPS," kata Afroni Sugiarto. Mobil yang dicuri komplotan ini berjenis Toyota Avanza dengan nomor polisi B 1863 SZD.

Awalnya, komplotan ini menyewa Avanza tersebut dari rental mobil milik Retno di Kompleks Shangri-La.

Namun, komplotan ini tidak mengembalikan mobil yang mereka sewa tersebut. Retno lalu melaporkan perbuatan komplotan ini ke Polsek Pesanggrahan pada 30 November 2015.

"Kami lacak dan ditemukan di Majalaya," ungkap Afroni. Mobil curian tersebut ternyata tidak dipakai sendiri.

Komplotan ini menggadaikan mobil itu ke orang lain dengan harga puluhan juta. "Mereka ini memang sering menggelapkan dan terakhir kami tangkap," tambah Afroni.

Empat pelaku tersebut dijerat Pasal 374 KUHP tentang penggelapan dengan ancaman hukuman lima tahun penjara. (Baca juga: Sopir Ekspedisi Gelapkan Truk Berisi Kopi Bernilai Ratusan Juta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com