Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akrabnya Ahok dan DPRD DKI Setelah Perda APBD DKI 2016 Disahkan

Kompas.com - 23/12/2015, 15:48 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Peraturan Daerah (Perda) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2016 akhirnya disahkan. Tak ada lagi drama Pergub APBD DKI yang terjadi pada 2015.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat, Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi, dan perwakilan pimpinan Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI Triwisaksana terlihat akrab. Mereka terlihat riang dengan senyum terpampang jelas di wajah masing-masing.

Basuki dengan tersenyum lebar menerima dokumen-dokumen RAPBD DKI 2016 yang berada di atas troli. Troli itu dihias dengan kembang kelapa khas Tahun Baru.

Tebalnya dokumen itu ialah karena kebijakan umum anggaran dan prioritas plafon anggaran sementara (KUA-PPAS) sudah disertai lengkap dengan nilai kegiatan.

Basuki memegang serta mendorong troli berisi dokumen APBD yang akan dikirim ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Tak hanya mengundang gelak tawa, ada pula yang mencibir Basuki. 

"Ngapain Gubernur dorong-dorong troli? Pencitraan amat," celetuk salah seorang staf anggota Dewan dalam rapat paripurna pengesahan Perda APBD 2016 di Gedung DPRD DKI, Rabu (23/12/2015). 

Kemudian, ada pula yang berharap agar tidak ada lagi dana siluman di dalam APBD 2016 seperti yang muncul pada anggaran tahun-tahun sebelumnya.

"Mudah-mudahan habis ini enggak ada ribut-ribut lagi. Pada akur semuanya," kata seorang staf lainnya.

Dalam sambutannya, Basuki berterima kasih kepada anggota DPRD DKI yang turut mengawasi anggaran-anggaran yang diusulkan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI.

Dengan disahkannya Perda APBD 2016, Basuki berharap dapat meningkatkan percepatan pelaksanaan pembangunan di Ibu Kota.

"Saya kembali mengajak DPRD untuk meningkatkan nilai-nilai semangat kemitraan antara DPRD Provinsi DKI Jakarta dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Akhirnya, sekali lagi, eksekutif menyampaikan terima kasih kepada segenap anggota Dewan," kata Basuki. 

Jumlah pendapatan dalam APBD DKI 2016 adalah Rp 58,2 triliun. Sisa lebih perhitungan anggaran (silpa) tahun sebelumnya adalah Rp 7,9 triliun sehingga total nilai APBD DKI 2016 adalah Rp 66,37 triliun. Sementara itu, jumlah belanja langsung dan tidak langsung mencapai Rp 59 triliun. 

Setelah ini, draf Perda APBD 2016 dibawa ke Kementerian Dalam Negeri untuk dievaluasi. Pengevaluasiannya membutuhkan waktu maksimal 15 hari. Namun, Pemprov DKI sudah bisa melakukan lelang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Megapolitan
Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com