Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain di Sunter, Pemprov DKI Jakarta Juga Berencana Bangun ITF di Cakung

Kompas.com - 04/01/2016, 15:52 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Selain di Sunter, Jakarta Utara, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga berencana membangun intermediate treatment facility (ITF) di Cakung, Jakarta Timur.

Seperti ITF di Sunter, pembangunan ITF di Cakung juga akan diserahkan ke PT Jakarta Propertindo.

"Pak Gubernur maunya Februari, atau paling lambat Maret sudah groundbreaking yang Sunter. Pembangunannya nanti 18 bulan," kata Kepala Dinas Kebersihan Isnawa Adji di Balai Kota, Senin (4/1/2016).

ITF adalah tempat pengolahan sampah yang dilengkapi dengan teknologi incenerator (mesin pembakar sampah). Seperti di Sunter, Isnawa mengatakan, ITF di Cakung direncanakan juga akan mampu menampung 1.000 ton sampah per hari.

Menurut Isnawa, keberadaan ITF di Sunter dan Cakung diharapkan mampu mengurangi ketergantungan terhadap tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi.

"Harapan kita kalau Sunter dan Cakung bisa jalan, bisa 2.000-3.000 ton per hari," ujar dia. (Baca: Februari, Pemprov DKI Jakarta "Groundbreaking" ITF Sunter)

Isnawa mengatakan, pihaknya telah mengadakan rapat dengan beberapa pihak untuk membahas perihal pembangunan ITF pada sekitar akhir Desember 2015.

Pihak tersebut di antaranya Polda Metro Jaya, Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP), Biro Hukum, panitia lelang, dan lain-lain.

Menurut Isnawa, masih akan ada satu rapat lagi sebelum dimulainya pembangunan ITF.

"Kita lagi minta masukan dari mereka semua. Masih ada satu rapat lagi sebelum groundbreaking," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com