Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kalau Sama Teman Ahok Bisa Maju, Buat Apa Lagi Nego sama Partai?"

Kompas.com - 11/01/2016, 11:41 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Juru bicara Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas, mengingatkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tentang siapa yang telah mendukungnya sejak lama.

Hal ini disampaikan Amalia terkait sinyal dukungan sejumlah partai politik kepada Basuki menjelang Pilkada DKI 2017. (Baca: Ahok Persilakan Partai jika Ingin Mendukungnya pada Pilkada DKI 2017)

"Sekarang yang jelas jauh-jauh hari sudah ada kan Teman Ahok. Bahkan, daftar sekarang pun kami sudah ready sebenarnya. Jumlah (data) KTP kami sudah melebihi syarat minimal," ujar Amalia ketika dihubungi, Senin (11/1/2016).

Amalia mengatakan, Teman Ahok juga mampu memenuhi tantangan dari Basuki untuk mengumpulkan satu juta data KTP.

Menurut Amalia, seharusnya itu semua sudah cukup meyakinkan Basuki untuk mengikuti pilkada melalui jalur independen dan menutup mata terhadap tawaran parpol.

Meski demikian, kata Amalia, Teman Ahok tetap menyerahkan keputusan tersebut kepada Basuki.

"Kalau sama Teman Ahok sudah jelas bisa maju, ngapain lagi nego-nego sama partai? Partai silakan saja dukung, tetapi Ahok majunya tetap jalur independen," ujar Amalia.

Teman Ahok sebelumnya juga mengingatkan Basuki agar tidak masuk dalam jebakan partai. (Baca: Teman Ahok Ingatkan Ahok Waspadai Jebakan Parpol)

Meskipun berjanji akan mengusung Basuki, menurut Amalia, partai politik biasanya mendaftarkan calonnya pada detik-detik akhir.

Sementara itu, pendaftaran calon untuk jalur independen ditutup sebulan sebelum pendaftaran partai dibuka.

Jika Basuki batal diusung partai pada detik-detik akhir pendaftaran, maka kesempatan Basuki untuk maju lewat jalur independen juga akan hilang.

Basuki mendapatkan sambutan luar biasa dari kader PDI Perjuangan saat pria yang dikenal dengan nama Ahok itu menghadiri Rapat Kerja Nasional PDI-P pada Minggu (10/1/2016).

Pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada, Arie Sudjito, menilai, sambutan ini merupakan sinyal ketertarikan PDI-P kepada Basuki.

"Itu baru sinyal awal PDI-P, sinyal dukungan awal bahwa dalam PDI-P sendiri ada ketertarikan kepada Ahok," ujar Arie, Senin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com