Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Korban Pemukulan Oknum Marinir Diduga Lebih dari Satu Orang

Kompas.com - 18/01/2016, 15:51 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anak yang menjadi korban pemukulan oknum marinir gara-gara dituduh mencuri burung diduga tidak hanya T (12).

Berdasarkan laporan yang masuk ke Satgas Perlindungan Anak dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, masih ada satu anak lainnya yang juga mengalami hal yang sama. Dia adalah M (16).

"Selama ini, kan dari versi TNI hanya menyebutkan satu anak, tetapi ternyata masih ada satu anak lainnya," kata kuasa hukum M, Bunga Siagian, di Kantor LBH Jakarta, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (18/1/2016).

Bunga menuturkan, pada Minggu (9/1/2016) sekitar pukul 15.00, M dijemput oleh tiga orang berseragam TNI yang datang menggunakan sepeda motor ke rumahnya di Ciganjur, Jakarta Selatan. Mereka datang bersama dengan P, ayah dari T.

"Waktu itu M baru bangun tidur. Tetapi, ketiga tentaranya ini langsung memintanya untuk ikut. M sempat nanya 'buat apa?', tetapi tentaranya bilang 'sudah, ikut saja," ujar Bunga.

Menurut Bunga, saat itu M dibawa ke Markas Komando Marinir di Cilandak dengan didampingi ayahnya, K. Sama seperti anaknya, Bunga menyebut pada awalnya K sempat menanyakan tujuan ketiga tentara itu membawa anaknya.

"Tetapi, tentaranya juga bilang, 'Bapak juga ikut saja deh," ujar dia. (Baca: Keluarga Bocah SD yang Dipukul Oknum TNI AL Takut Pulang ke Rumah)

Saat tiba di salah satu pos jaga yang ada di dalam area Markas Komando, M dan ayahnya itu menyaksikan T sudah dalam posisi terikat di tiang dengan kondisi babak belur. Saat itu, salah satu tentara sempat menanyakan apakah M mengenal T. M pun kemudian menjawab iya.

Setelah itu, kata Bunga, M diminta masuk ke dalam ruangan. Di ruangan itulah, M dipukuli dengan menggunakan selang air oleh sekitar lima anggota TNI. Menurut Bunga, M dipukuli sambil diinterogasi.

Tidak hanya itu, Bunga menyebut saat itu M juga ditodongkan senjata. Situasi itu berlangsung selama sekitar 30 menit.

"Ditanyainnya, 'Kamu yang nyuri burung kan. Kamu ngaku saja daripada dipukulin terus'," tutur Bunga. (Baca: Ini Pengakuan Bocah SD yang Diduga Dipukuli dan Diikat oleh Oknum TNI AL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bocah 4 Tahun Diduga Diculik di Jakpus, Ternyata Dibawa Ibu Kandungnya

Bocah 4 Tahun Diduga Diculik di Jakpus, Ternyata Dibawa Ibu Kandungnya

Megapolitan
Pemkot Bogor Keluarkan Larangan Judi Konvensional dan 'Online'

Pemkot Bogor Keluarkan Larangan Judi Konvensional dan "Online"

Megapolitan
Truk Trailer Tabrak Pembatas Jalan di Tol JORR, Sopir Tewas di Tempat

Truk Trailer Tabrak Pembatas Jalan di Tol JORR, Sopir Tewas di Tempat

Megapolitan
'Debt Collector' Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang, Berawal dari Teriakan 'Maling'

"Debt Collector" Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang, Berawal dari Teriakan "Maling"

Megapolitan
Fahira Idris: Calon Gubernur Jakarta Harus Prioritaskan Solusi Polusi Udara

Fahira Idris: Calon Gubernur Jakarta Harus Prioritaskan Solusi Polusi Udara

Megapolitan
Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Cidepit Bogor

Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Cidepit Bogor

Megapolitan
Hanyut di Selokan Saat Banjir, Jasad Bocah di Bekasi Ditemukan 1,5 Km dari Lokasi Kejadian

Hanyut di Selokan Saat Banjir, Jasad Bocah di Bekasi Ditemukan 1,5 Km dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Bocah yang Terseret Arus Selokan di Bekasi Ditemukan Tewas

Bocah yang Terseret Arus Selokan di Bekasi Ditemukan Tewas

Megapolitan
Bocah di Bekasi Hanyut Terbawa Arus Selokan Saat Bermain Banjir

Bocah di Bekasi Hanyut Terbawa Arus Selokan Saat Bermain Banjir

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas Saat LPS Monas Half Marathon 2024

Ini Rekayasa Lalu Lintas Saat LPS Monas Half Marathon 2024

Megapolitan
Dua Lansia di Bogor Ditangkap karena Cabuli Tiga Anak, Sempat Diinterogasi Ibu Korban

Dua Lansia di Bogor Ditangkap karena Cabuli Tiga Anak, Sempat Diinterogasi Ibu Korban

Megapolitan
Siasat Kakak Beradik Rekrut Puluhan Selebgram untuk Promosikan Situs Judi Online

Siasat Kakak Beradik Rekrut Puluhan Selebgram untuk Promosikan Situs Judi Online

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan LPSK | Akrabnya Gibran dan Heru Budi Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut

[POPULER JABODETABEK] Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan LPSK | Akrabnya Gibran dan Heru Budi Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 30 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 30 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com