Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Minta Purwakarta Bantu Persoalan Sampah Jakarta

Kompas.com - 22/01/2016, 03:35 WIB
Kontributor Bandung, Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi untuk berpartisipasi membantu persoalan sampah Jakarta.

“Tadi Pak Presiden membahas soal sampah di Jakarta yang sudah semakin meningkat. Presiden ingin Purwakarta ikut berpartisipasi membantu persoalan sampah tersebut,” ujar Dedi melalui saluran telepon, Kamis (21/1/2016).

Dalam pertemuan tersebut, Dedi pun memberikan usulan untuk mengatasi sampah Jakarta dengan mengurangi sumber sampah yang masuk ke Jakarta.

“Salah satu sumber sampah misalnya pasar dan terminal. Kenapa tidak membangun pasar dan terminal di Purwakarta saja. Nanti transportasi Purwakarta-Jakarta tinggal diintegrasikan,” tuturnya.

Dedi menilai, persoalan sampah bukan sebatas tempat pembuangan karena biaya angkut sampah lebih mahal.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kesulitan mengatasi persoalan sampah di ibu kota. Puncaknya, saat warga Bekasi menolak sampah Jakarta dibuang ke daerah tersebut.

Sinyal Purwakarta berpartisipasi dalam sampah Jakarta terlihat dalam pertemuan antara Dedi Mulyadi dan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Namun, hingga kini kedua belah pihak tidak secara eksplisit bekerja sama dalam persoalan sampah.

"Saya menawarkan beberapa hal ke Pak Ahok,” ungkap Dedi. Dia mencontohkan peternakan sapi dan rumah pemotonga hewan yang ditawarkannya kepada Ahok.

Selama ini, kebutuhan daging di Jakarta tinggi dan baru bisa dipenuhi oleh impor. Karena itu, Purwakarta menawarkan kerja sama peternakan sapi.

“Lahan dan cuaca di Purwakarta cocok untuk peternakan sapi,” tuturnya.

Selain itu, Dedi menawarkan RPH, pasar induk, dan terminal yang nantinya akan terintegrasi dengan Transjakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin 'Nganggur'

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin "Nganggur"

Megapolitan
Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Megapolitan
Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Megapolitan
Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com