Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kini, Banjir di Kampung Pulo Tak Sehebat Dulu

Kompas.com - 03/02/2016, 06:50 WIB
Dian Ardiahanni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Setiap tahun, Kampung Pulo menjadi salah satu kawasan di Jakarta Timur yang rutin terkena banjir. Tak tanggung-tanggung, banjir itu kadang kala bisa mencapai ketinggian lebih dari empat meter.

Namun, saat ini banjir yang terjadi lantaran luapan Kali Ciliwung ini tak lagi berdampak sehebat itu. Salah satu warga RT 05 RW 03, Umi (45), mengatakan, penurunan volume banjir yang drastis karena adanya normalisasi Kali Ciliwung.

Umi mengaku senang dengan keadaan tersebut. Dia merasa tak perlu repot-repot lagi berbenah untuk mengungsi.

Perempuan berkulit sawo matang ini menuturkan, ia dan tetangganya baru tinggal di tenda pengungsian jika genangan air sudah sampai ke area lantai dua rumah mereka.

Saat mengungsi pun, Umi mengatakan hanya membawa beberapa helai baju dan peralatan sekolah anaknya.

"Pas di pengungsiannya ya rame-rame. Jemur pakaiannya ditaro di patung-patung," kata Umi saat ditemui di Kampung Pulo, Jakarta Timur, Senin (2/2/2016).

Selain Umi, Ida (42) juga mengaku repot ketika banjir besar melanda. Ida menuturkan, kala banjir pada tahun 2007, ia dan keluarganya pernah mengungsi sampai 40 hari.

Meski jenuh, ia tetap lebih memilih tinggal di tenda pengungsian saat banjir tiba. Sebab, jika tetap berada di rumah, ia merasa tak bisa melakukan aktivitas apapun.

"Apalagi lampu mati juga. Ya, udah enggak bisa ngapa-ngapain deh," ucap Ida.

Kendati demikian, Ida mengaku senang, karena semenjak bulan lalu, ia tak lagi merasakan banjir besar di tempat tinggalnya. Meski, sebenarnya Januari diprakirakan puncaknya musim penghujan. Bahkan, air yang sempat menggenangi rumah warga bisa surut dalam waktu singkat.

"Dulu kalaupun banjirnya cuma sedengkul seperti ini biasanya bisa berhari-hari baru surut," ungkap dia.

Ida berharap, ke depannya, kawasan Kampung Pulo bisa terbebas dari banjir. Tak ada lagi bekas lumpur di jalan dan selokan ataupun bau tak sedap yang membekas akibat genangan air tersebut.

"Semoga enggak ada lagi banjir sekecil apapun. Maunya hidup dengan layak," kata Ida.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

Megapolitan
Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Megapolitan
Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras 'Limit Paylater' hingga Rp 10 Juta

Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras "Limit Paylater" hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Pilkada DKI Jalur Independen Sepi Peminat, Pakar Khawatir Fenomena Calon Tunggal

Pilkada DKI Jalur Independen Sepi Peminat, Pakar Khawatir Fenomena Calon Tunggal

Megapolitan
Ini Ucapan Tukang Soto yang Memprovokasi Faizal Bunuh Pamannya di Tangsel

Ini Ucapan Tukang Soto yang Memprovokasi Faizal Bunuh Pamannya di Tangsel

Megapolitan
Usung Supian Suri di Pilkada Depok, PDI-P: Beliau Tahu Persoalan dan Kebutuhan Warga

Usung Supian Suri di Pilkada Depok, PDI-P: Beliau Tahu Persoalan dan Kebutuhan Warga

Megapolitan
Enam Parpol di Depok Sepakat Bentuk Koalisi Sama-Sama, Bakal Usung Sekda Supian Suri di Pilkada

Enam Parpol di Depok Sepakat Bentuk Koalisi Sama-Sama, Bakal Usung Sekda Supian Suri di Pilkada

Megapolitan
2 Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Tundukkan Kepala Saat Dihadirkan di Konferensi Pers

2 Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Tundukkan Kepala Saat Dihadirkan di Konferensi Pers

Megapolitan
Pengendara Minta Pemerintah Cari Solusi Atasi Kemacetan di Tanjung Priok

Pengendara Minta Pemerintah Cari Solusi Atasi Kemacetan di Tanjung Priok

Megapolitan
Penyesalan Pembunuh Paman di Pamulang: Kok Saya Bisa Sampai Segitunya...

Penyesalan Pembunuh Paman di Pamulang: Kok Saya Bisa Sampai Segitunya...

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada Bogor, Sespri Iriana Jokowi: Elektabilitas Saya Terus Mengejar Petahana

Bakal Maju di Pilkada Bogor, Sespri Iriana Jokowi: Elektabilitas Saya Terus Mengejar Petahana

Megapolitan
Parkir Liar Sulit Ditertibkan, Pengamat: Masalah Konsistensi dari Aparat di Lapangan

Parkir Liar Sulit Ditertibkan, Pengamat: Masalah Konsistensi dari Aparat di Lapangan

Megapolitan
Pasang Foto Perempuan di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Jebak lalu Peras Korban

Pasang Foto Perempuan di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Jebak lalu Peras Korban

Megapolitan
Sespri Iriana Jokowi Optimistis Diusung Parpol untuk Maju pada Pilkada Bogor 2024

Sespri Iriana Jokowi Optimistis Diusung Parpol untuk Maju pada Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Pilkada DKI Jalur Independen Dinilai Sepi Peminat karena Beratnya Syarat Dukungan

Pilkada DKI Jalur Independen Dinilai Sepi Peminat karena Beratnya Syarat Dukungan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com