Namun, banjir diklaim dapat berkurang ketinggiannya setelah pemerintah menormalisasi dan membangun tanggul di tepi Sungai Ciliwung.
Hal ini disampaikan Wali Kota Jakarta Timur Bambang Musyawardana yang meninjau kondisi banjir di Kampung Pulo.
Menurut Bambang, air dari Sungai Ciliwung yang meningkat tak seluruhnya masuk ke pemukiman warga berkat adanya tanggul.
"Mohon maaf ya, ini untungnya ada tanggul, karena kalau tidak bisa dua meteran banjirnya," kata Bambang.
Bambang menjelaskan, saat ini, banjir merendam beberapa titik di tiga RW dengan ketinggian tertinggi menurutnya 90 sentimeter atau hampir satu meter.
Air dapat menembus masuk ke pemukiman warga melalui celah di saluran air di tanggul yang belum rampung dibangun.
"Air ini kirimam dari Bogor dan Depok, karena kita sendiri enggak hujan. Kondisinya cukup tinggi masuk di sebagian pemukiman karena ada saluran dari warga yang belum dipasang kleb dan saluran pembuangan airnya yang melewati tanggul belum jadi," ujar Bambang.
Pihaknya pun menurunkan empat truk yang memuat tujuh mesin alat pompa. Selain itu, saat ini, disiapkan karung pasir untuk membendung air.
"Ini upaya yang akan saya tempuh. Hari ini kalau bisa ditutup karung pasir, dan mesin sedotnya dioperasikan. Air dari pemukiman warga dibuang ke kali (Ciliwung)," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.