Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Saya Dendam Nih sama Dinas Pertamanan karena Bukti "Nyolongnya" Banyak

Kompas.com - 09/02/2016, 14:21 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berulang kali melancarkan kalimat ancaman yang ditujukan kepada Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta Ratna Diah Kurniati saat meresmikan Taman Jagakarsa, Jakarta Selatan, Selasa (9/2/2016).

Ia mengancam akan memecat pejabat Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta.

Mulanya, Basuki mengapresiasi peringatan warga yang ditujukan kepada satuan kerja perangkat daerah (SKPD) tersebut.

Warga meminta SKPD terkait untuk menjaga taman yang dibangun. (Baca: Ahok Senang Ada Warga Marahi Dinas Pertamanan)

Basuki juga menyinggung adanya pungutan liar oleh oknum Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta saat melakukan pembebasan lahan untuk pembangunan ruang terbuka hijau (RTH).

Akibat adanya pungutan ini, RTH tidak pernah mencapai jumlah ideal, yakni 30 persen.

"Jajaran Dinas Pertamanan harus kerja keras semua. Saya sampai kebawa tidur pecatin semua pejabat eselon II, III, IV, dan pecat Kepala Dinas Pertamanan. Saya ganti sama camat yang ngerti lingkungan saja," kata Basuki.

Basuki kemudian menginstruksikan Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta untuk membuat toilet taman yang bersih dan wangi.

Tak hanya itu, ia meminta Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta memasang AC di dalamnya. (Baca: Ahok: Dinas Pertamanan Masih Belum Memuaskan)

"Perawatan taman tidak ada toleransi harus diawasi lurah dan camat sebagai estate manager. Dinas dan Sudin Pertamanan sebagai konsultan kontraktor Anda. Kalau mereka ngeyel, lurah camat lapor saja, bawa ke rapim (rapat pimpinan)," ujar Basuki.

Basuki juga mengaku heran akan kinerja Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta. Menurut dia, tidak banyak hasil yang dilakukan SKPD tersebut.

Selama ini, pembangunan ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) dilakukan oleh perusahaan swasta.

Topping pohon tua untuk ditebang pun dilakukan oleh pekerja prasarana dan sarana umum (PPSU), demikian juga dengan hal lainnya.

Di luar itu, pembebasan lahan pembangunan ruang terbuka hijau (RTH) selama ini kerap gagal. "Bu Ratna terpaksa saya ganti lho, Bu. Saya sudah agak sebal lho ini. Lama-lama, dinas taman mau ngapain lagi," ucap Basuki.

"Bu Ratna, saya enggak mau dengar taman dan toiletnya jorok atau jelek. Enggak apa-apa rekrut orang sebanyak-banyaknya, asal jangan kerja fiktif. Saya dendam, nih, sama Dinas Pertamanan karena bukti nyolongnya banyak," kata Basuki.

Sementara itu, Ratna yang duduk di kursi barisan paling depan terlihat serius mengamati pernyataan Basuki. (Baca: Ahok Ancam Copot Kadis Pertamanan DKI).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com