Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hitung Mundur 29 Februari, Hari Dibongkarnya Kalijodo

Kompas.com - 22/02/2016, 06:08 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Siapa yang sangka, kejayaan bisnis prostitusi di Kalijodo berada di ujung tanduk saat sebuah kecelakaan terjadi di Jalan Daan Mogot arah Tangerang. Kecelakaan itu melibatkan seorang pemuda, Riki Agung Prasetio (24), pengendara mobil Toyota Fortuner, yang menabrak satu sepeda motor.

Sepeda motor itu dikendarai Zulkahfi Rahman dan istrinya, Nuraini. Mereka berdua tewas di tempat.

Tidak sampai di sana saja, mobil Fortuner Riki oleng ke kiri setelah menabrak sepeda motor, lalu mengenai tiang listrik, pohon, kemudian terguling ke tengah jalan. Di dalam mobil itu, dua teman Riki, Tatang Satriana dan Evi Riyanti, ikut tewas. Penyebab kecelakaan itu adalah karena Riki mengemudi dalam kondisi mabuk.

Dia mengaku baru saja pulang dari Kalijodo sebelum kecelakaan terjadi. "Saya nyeselnya kenapa harus ke Kalijodo," kata Riki di kantor Satlantas Wilayah Jakarta Barat, Senin (8/2/2016).

Di Kalijodo, Riki mengonsumsi minuman beralkohol hingga 10 gelas. Akibatnya, saat pulang, ia dalam kondisi mabuk akibat mengonsumsi minuman beralkohol hingga 10 gelas.

Ahok bereaksi

Kecelakaan itu ternyata menarik perhatian Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Perhatian Basuki bukan tertuju pada Fortuner ataupun korban. Melainkan fakta bahwa Riki baru pulang dari kawasan Kalijodo sebelum kecelakaan terjadi.

Dia menekankan, pihaknya segera membongkar kawasan tempat hiburan Kalijodo, Jakarta Barat. Padahal, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sedang fokus menertibkan kawasan Waduk Pluit terlebih dahulu.

"Akan tetapi, pas saya baca berita (kasus) Fortuner segala macam, wah ini lebih baik kami bongkar sajalah. Di sana lebih banyak mudaratnya," kata Basuki di Balai Kota, Rabu (10/2/2016).

Basuki mengatakan, Kalijodo itu merupakan ruang terbuka hijau sehingga harus dikembalikan lagi seperti semula. Rencananya, taman dan jalur pedestrian akan dibangun di Kalijodo.

"Kalau dibikin jalan kan bagus itu, dibikin taman pisang juga. Kami lagi hitung-hitungan saja ini," kata Basuki.

Geger Kalijodo

Cerita mengenai kawasan Kalijodo pun kembali disorot melalui buku karangan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti yang berjudul "Geger Kalijodo". Di sana diceritakan betapa Kalijodo menjadi sarang preman dengan tingkat pertahanan berlapis.

Kalijodo bahkan disebut sebagai ATM Nasional karena banyaknya oknum aparat yang kecipratan untung dari bisnis di kawasan itu.

Krishna bahkan mengaku, ia pernah ditodong dengan pistol oleh "pentolan" di kawasan Kalijodo, Abdul Azis. Situasi itu terjadi pada sekitar Januari 2002, ketika Krishna menjabat sebagai Kapolsek Metro Penjaringan dan dituangkan dalam bukunya, "Geger Kalijodo".

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com