Sebagai sesama Wakil Ketua DPRD, ruang kerja Lulung dan Ferrial berlokasi di lantai yang sama. Letaknya bersebelahan. Saat muncul di sela-sela pengggeledahan, Lulung mengaku baru saja pulang menghadiri acara Mukerwil PKB yang digelar di Salemba, Jakarta Pusat.
"Baru tahu nih kalau ada penggeledahan. Tadinya pas jalan ke sini belum tahu," ujar Lulung.
Ia menyatakan, dirinya mendukung penggeledahan itu, yang dilakukan polisi dalam rangka mengembangkan dugaan korupsi dalam kasus pengadaan UPS (uninterruptible power supply) pada APBD Perubahan 2014, saat Ferial menjadi ketua DPRD DKI.
Lulung menilai penggeledahan memang perlu dilakukan untuk mencari bukti. Ia pun meminta Ferrial tak khawatir. Karena menurut Lulung, dirinya juga sempat mengalami hal yang sama.
"Ruangan saya juga pernah digeledah. Diperiksa di Mabes sampai enam kali," ujar dia.
Politisi PPP ini berharap polisi bisa segera mengungkap skandal korupsi UPS yang merugikan negara Rp 81,4 miliar itu. Menurut Lulung, ke depannya penyidik Bareskrim tidak boleh pandang bulu dalam memeriksa pihak-pihak yang terlibat. Dengan cara ini, ia yakin siapa-siapa saja yang terlibat akan semakin terang benderang.
"Kalau selama ini kan yang tahu hanya Tuhan, Pak Ahok (Gubernur Basuki Tjahaja Purnama), dan Pak Ferrial," ujar dia.
Sebelum menggeledah ruangan Ferrial, penyidik Bareskrim sempat menggeledah ruang kerja Ketua DPRD Prasetio Edi Marsudi, yang dulunya merupakan ruang kerja Ferrial. Di sana, mereka menyita satu unit komputer merek Apple yang dulu dipakai Ferrial.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.