Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkab Tangerang Mulai Pendataan untuk Penertiban Lokasi Prostitusi Dadap

Kompas.com - 14/03/2016, 20:06 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Pemerintah Kabupaten Tangerang, Banten, telah membentuk tim khusus untuk mendata warga yang tinggal di kawasan lokasi prostitusi ilegal Dadap Cheng In di Kecamatan Kosambi, Senin (14/3/2016).

Dalam rapat koordinasi sosialisasi penertiban lokasi prostitusi itu siang tadi, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar menyebutkan pentingnya pendataan untuk keperluan yang berhubungan dengan proses ganti rugi dan pemberian unit rumah susun (rusun) bagi warga yang berhak.

"Jadi pertama-tama, Bapak dan Ibu, kami akan data. Petugas yang mendata jangan dihalang-halangi sama Bapak dan Ibu supaya pendataannya bisa cepat beres," kata Zaki di hadapan puluhan penghuni lokasi prostitusi Dadap Cheng In.

Petugas yang mendata akan mengukur seberapa besar aset milik warga yang ada di sana untuk kemudian dinilai oleh konsultan. Petugas pendataan juga menghimpun data warga yang membutuhkan unit rumah susun.

Nantinya, warga yang membutuhkan rusun akan diarahkan ke rusun terdekat dari lokasi prostitusi Dadap.

"Kami mau data warga di sana yang perlu relokasi ada berapa. Nanti disurvei lokasi rusun terdekat dari Dadap," tutur Zaki.

Pelaksanaan penertiban lokasi prostitusi Dadap Cheng In rencananya dilaksanakan pada tanggal 23 Mei 2016. Sebelum penertiban, sesuai peraturan yang berlaku, Pemkab Tangerang akan memberikan berbagai tahapan berupa sosialisasi, surat peringatan satu hingga tiga, baru penertiban sebagai tahap akhir.

Dari data Pemkab Tangerang, tercatat ada 72 kafe remang-remang yang sekaligus sebagai tempat prostitusi di Dadap Cheng In. Lokasi prostitusi ilegal itu juga menyalahi peruntukan lahan karena sebagian besar kawasannya menduduki lahan milik PT Angkasa Pura II.

Selain menertibkan prostitusi, Pemkab Tangerang juga akan melebarkan jalan di sana dan membuat ruang terbuka hijau (RTH).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com