Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga yang Tak Wajar di Kafe Dangdut Tempat Lokalisasi Dadap

Kompas.com - 04/03/2016, 09:05 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Ada perhitungan harga yang tak sesuai saat berkunjung ke salah satu kafe dangdut di kawasan lokalisasi Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Rabu (2/3/2016) malam.

Beberapa hal yang sebenarnya tidak dipesan oleh pengunjung nyatanya ikut dimasukkan ke dalam bon dengan harga yang tidak wajar. (Baca: PSK Tempat Lokalisasi Dadap Mengira Ahok yang Akan Gusur Mereka)

Setidaknya, hal ini yang dialami Kompas.com saat berkunjung ke tempat tersebut. Awalnya, pegawai di kafe dangdut itu menawarkan langsung bir sebanyak lima botol, dengan pilihan antara bir hitam dan bir putih.

Bir lima botol itu sekaligus menjadi syarat bagi pengunjung yang ingin menyewa PSK. 

Pengunjung tidak boleh menyewa PSK apabila tidak memesan bir sebanyak lima botol. (Baca: Reaksi PSK Kompleks Lokalisasi Dadap Tahu Bakal Ditertibkan)

Setelah pengunjung memesan bir, ada hal lain yang ikut disertakan ke meja pengunjung tanpa diminta, seperti camilan berupa kacang-kacangan, jeruk, tisu, dan es batu.

Tidak ada informasi bahwa sajian tambahan itu harus dibayarkan pengunjung. Belakangan, saat menerima bon, pengunjung baru mengetahui bahwa sajian tambahan tersebut harus dibayar.

Di sana, bir putih dipatok dengan harga Rp 35.000 per botol, dan bir hitam Rp 40.000 per botol.

Sementara itu, kacang-kacangan yang disajikan dalam satu piring kecil itu berharga Rp 20.000, berikut dengan tiga jeruk senilai Rp 20.000, hingga es batu Rp 40.000.

Tidak sampai di sana, satu kotak tisu yang disediakan juga dikenakan harga Rp 40.000.

Ada beberapa hal lain di dalam bon yang ditulis dengan singkatan dan harga yang bervariasi, mulai dari Rp 30.000 sampai Rp 60.000. Total pembayaran di sana ditulis Rp 525.000.

Sebagai pembanding, tempat hiburan malam di kawasan Kalijodo sebelum digusur hanya mengenakan harga bir kepada pengunjung, tanpa tambahan lainnya.

Es batu di Kalijodo pun gratis karena dianggap sudah satu kesatuan dengan bir yang dipesan.

Harga makanan lain di kafe kawasan Kalijodo pun tertera dan masih terhitung wajar. (Baca: PSK di Dadap Bisa Pilih Tamunya Sendiri)

Adapun kawasan lokalisasi Dadap akan digusur dalam waktu dekat oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang.

Persiapan penggusuran kompleks lokalisasi Dadap sudah berlangsung setahun yang lalu.

Rencananya, eksekusi penertiban bangunan liar dan kompleks lokalisasi ilegal di sana dilaksanakan pada akhir bulan Mei tahun ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com