Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Realisasi RTH di Kalijodo Dipertanyakan

Kompas.com - 16/03/2016, 20:40 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana mengubah lahan bekas gusuran di Kalijodo sebagai ruang terbuka hijau (RTH). Namun, realisasi rencana ini dipertanyakan oleh pengacara warga Kalijodo Razman Arif Nasution.

Razman mempertanyakan, kapan Pemprov DKI Jakarta mulai membangun RTH di lahan tersebut.

"Katanya sebentar, tapi tanda-tanda untuk pembangunan ada enggak?, belum ada. Sudah dua minggu lho. Katanya kemarin dua tiga bulan (mau) selesai," kata Razman di PTUN Jakarta, di Jakarta Timur, Rabu (16/3/2016).

Razman mengatakan, apakah pemerintah telah siap dengan rencana tersebut atau tidak.

"Itukan yang saya katakan kalau kebijakan itu diambil oleh pemimpin kita, maka kebijakan itu harus konkret hasilnya," ujar Razman.

Razman berpendapat, tidak ada efek digusurnya Kalijodo dengan kebutuhan ruang terbuka hijau di Ibu Kota. Masalah RTH, menurut Razman, tidak melulu soal perbaikan lingkungan.

"Contoh banjir kemarin hujan kan tetap banjir. Apakah sekarang warga sekitar situ berdasarkan sirkulasi udaranya jadi sehat? Tidak juga. Yang ada sekarang di situ rata bangunan dan warga situ enggak tahu ke mana," ujarnya.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, para pengembang tengah berebut mengerjakan proyek pembangunan Taman Kalijodo. Taman itu akan dibangun di atas lahan seluas 1,5 hektar di Kalijodo.

"Ini pengembang lagi pada berebut (membangun) Taman Kalijodo," kata Basuki di Rusun Pesakih, Daan Mogot, Jakarta Barat, Sabtu (4/3/2016).

Basuki meminta para pengembang itu untuk membuat desain Taman Kalijodo. Basuki pun telah melihat beberapa desain yang disiapkan pengembang. Kalau bisa, menurut Basuki, pengembang dimintanya untuk menjadikan Kali Jelangkeng yang mengalir di sepanjang Kalijodo bening.

Dengan demikian, kawasan itu nantinya bisa dijadikan lokasi wisata air. Basuki juga berharap Taman Kalijodo nantinya memiliki fasilitas berupa lapangan futsal, lapangan bola, musholla, toilet, dan jogging track. Adapun pembiayaan taman ini melalui kewajiban tambahan pengembang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror 'Debt Collector'

Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror "Debt Collector"

Megapolitan
3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas 'One Stop Service' untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas "One Stop Service" untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com