Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Teman Ahok Mampu Bayar "Booth" di Mal?

Kompas.com - 18/03/2016, 14:51 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sewa tempat untuk membuka booth (stan) di mal sering dijadikan lawan politik Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sebagai senjata untuk melawan Teman Ahok.

Harga sewa di mal yang terkenal mahal menimbulkan kecurigaan, bagaimana Teman Ahok bisa membayarnya?

Juru bicara Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas, menceritakan perjuangan awal mereka hingga akhirnya bisa membuka stan di mal.

"Proses untuk dapetin booth di mal itu panjang. Kami lempar proposal sana-sini supaya diizinkan buka booth, cuma satu mal yang terima, yaitu Emporium Mall. Itu juga karena mereka ingat Pak Ahok kalau nonton film di sana," ujar Amalia di markas Teman Ahok, Graha Pejaten, Jalan Pejaten Raya, Jumat (18/3/2016).

Amalia mengatakan, stan mereka di Emporium Mall terbilang sukses. Suatu ketika, pernah ada 1.000 orang datang ke mal tersebut hanya untuk mengisi formulir. Pihak mal sampai turun tangan membantu mengamankan antrean.

Cerita sukses itu pun tersebar ke pengelola mal yang lain. Semakin lama, semakin banyak mal yang menawarkan kepada mereka untuk membuka stan supaya mal jadi ramai.

Namun, Amalia tidak menampik bahwa mereka tetap harus membayar sewa tempat itu. Uang yang mereka keluarkan sekitar Rp 2,5 juta sampai Rp 5 juta untuk penyewaan satu bulan.

Harga tersebut juga merupakan harga diskon karena gerakan mereka sendiri merupakan gerakan sosial.

"Satu-satunya sewa tempat yang dibantu itu di Pluit Village. Itu disewakan Pak Wiliam, simpatisan, dan kenapa kami terima karena selama ini setiap membantu kami, dia transparan dan dia bisa dipercaya," ujar Amalia.

Saat ini, penjualan marchandise sedang hebat-hebatnya. Ini merupakan dampak dari keyakinan Ahok untuk maju lewat jalur perseorangan.

Amalia mengatakan, penjualan merchandise itu mampu membuat Teman Ahok memperbanyak stan mereka di mal lain. Sebab, uang untuk membayar sewa tempat memang berasal dari penjualan merchandise.

Setelah akhir dari proses panjang pengumpulan data KTP ini, Amalia mengatakan, mereka berjanji akan membuka seluas-luasnya catatan keuangan mereka. Mereka siap diaudit oleh masyarakat.

"Kami akan publikasikan karena ini juga perintah dari Pak Ahok," ujar Amalia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Megapolitan
Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim 'Selamatkan' 830.000 Jiwa

Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim "Selamatkan" 830.000 Jiwa

Megapolitan
Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Megapolitan
Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Megapolitan
Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Megapolitan
Usahanya Tak Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Usahanya Tak Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Megapolitan
4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

Megapolitan
Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Megapolitan
KPAI Datangi Sekolah Siswa yang Hendak Bunuh Diri, Cek Keamanan dan Sarpras Gedung

KPAI Datangi Sekolah Siswa yang Hendak Bunuh Diri, Cek Keamanan dan Sarpras Gedung

Megapolitan
Tersedia 8.426 Kuota PPDB Bersama, Pelajar yang Tak Lulus Negeri Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis

Tersedia 8.426 Kuota PPDB Bersama, Pelajar yang Tak Lulus Negeri Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis

Megapolitan
Jelang Idul Adha, Pemprov DKI Mulai Periksa Kesehatan Ribuan Hewan Kurban

Jelang Idul Adha, Pemprov DKI Mulai Periksa Kesehatan Ribuan Hewan Kurban

Megapolitan
Selain Temukan Pil PCC, Polisi Juga Sita Sejutaan Butir Hexymer di 'Pabrik Narkoba' Bogor

Selain Temukan Pil PCC, Polisi Juga Sita Sejutaan Butir Hexymer di "Pabrik Narkoba" Bogor

Megapolitan
Polisi Periksa 14 Saksi Terkait Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor

Polisi Periksa 14 Saksi Terkait Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor

Megapolitan
Sespri Iriana Ikut Pilkada Bogor, Klaim Kantongi Restu Jokowi

Sespri Iriana Ikut Pilkada Bogor, Klaim Kantongi Restu Jokowi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com