Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politikus Gerindra: Ada Tekanan dari Fraksi untuk Setujui Raperda Reklamasi

Kompas.com - 14/04/2016, 17:47 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Fraksi Partai Gerindra Fajar Sidik mengatakan sempat ada tekanan kepada anggota DPRD DKI untuk menyetujui dua rancangan peraturan daerah terkait reklamasi. Menurut dia, tekanan itu berasal dari berbagai fraksi di DPRD.

"Pernah ada dari fraksi-fraksi, tekanan-lah dari atas untuk menyetujui itu," ujar Fajar, yang juga merupakan adik almarhum Ustaz Jefry Al Buchori di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Kamis (14/4/2016).

Meskipun demikian, Fajar tidak menyebutkan fraksi mana yang melancarkan tekanan tersebut.

Fajar juga tidak menjelaskan lebih jauh mengenai tekanan dari atas yang disebutkannya itu.

Ia juga menyampaikan bahwa masing-masing anggota DPRD memiliki hak berpendapat yang melekat.

(Baca: Ini Kerugian Dihentikannya Pembahasan Raperda Reklamasi Menurut Sekda DKI)

Dengan demikian, menurut dia, anggota DPRD tidak bisa begitu saja diatur fraksi. Namun, lanjut Fajar, hak masing-masing anggota DPRD tersebut tidak bisa memengaruhi kesepakatan fraksi.

Jika fraksi memilih untuk mendukung seseorang, mereka yang semula menolak harus ikut mendukung.

"Kalau sudah di fraksi, kita 'makmuman' saja mengikuti keputusan," ujar dia.

DPRD DKI Jakarta telah memutuskan untuk menghentikan pembahasan dua raperda terkait reklamasi.

(Baca: Jika Pembahasan Raperda Berlanjut, Berpotensi Timbulkan Gugatan Uji Materi)

Penghentian pembahasan diputuskan setelah kasus dugaan suap yang menjerat Ketua Komisi D DPRD DKI Mohamad Sanusi mencuat.

Dalam kasus ini, Sanusi disangka menerima suap terkait pembahasan raperda reklamasi. "Jadi, sekarang sudah cair semua, sudah sepakat stop raperda," ujar Fajar.

Kompas TV Menteri Susi: Reklamasi Alternatif Kedua â?? Satu Meja
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com