Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Tepis Ucapan Ahok, Petinggi PKS Beli Ikan di Muara Angke

Kompas.com - 23/04/2016, 10:10 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Para petinggi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyambangi perkampungan nelayan Blok Empang di Muara Angke, Jakarta Utara, Sabtu (23/4/2016) pagi.

Mereka yang tampak datang di antaranya Presiden partai Sohibul Imam, Ketua BPN DPP PKS Ledia Hanifa, serta para anggota DPRD DKI dari Fraksi PKS, seperti Triwisaksana, Dite Abimanyu, dan Tubagus Arif.

Kedatangan para petinggi PKS bertujuan untuk mengadakan dialog dengan para nelayan yang permukimannya masuk dalam rencana penggusuran oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Namun, sebelum berdialog, Sohibul cs sempat membeli ikan-ikan dari para nelayan. Menurut Triwisaksana, selain ingin berdialog, mereka juga ingin membuktikan bahwa di Teluk Jakarta masih ada ikan, sekaligus menepis ucapan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama yang sempat menyebut di Teluk Jakarta sudah tidak ada lagi ikan.

"Pak Ahok kan bilang di sini sudah tidak ada lagi ikan. Orang banyak begini kok," ujar Sani, sapaan Triwisaksana, kepada nelayan. "Pak Ahok kan enggak pernah ke sini, makanya dia bilang begitu," kata dia lagi.

Sebelumnya, saat perwakilan nelayan Muara Angke mendatangi Balai Kota pada awal pekan ini, Ahok sempat mengatakan bahwa di Teluk Jakarta sudah tidak ada lagi ikan. Pernyataannya itu disampaikan menanggapi ikan yang dibawa para nelayan.

Kedatangan para nelayan ke Balai Kota sendiri bertujuan untuk menyampaikan keberatan terhadap proyek reklamasi 17 pulau di Teluk Jakarta karena mereka menilai reklamasi telah menyebabkan menurunnya populasi ikan di Teluk Jakarta.

Dalam kedatangannya, para nelayan memang membawa ikan yang masih berada di jala. Tujuannya ialah untuk membuktikan bahwa di Teluk Jakarta masih ada ikan. Namun, ia menuding ikan yang dibawa bukan berasal dari Teluk Jakarta.

"Sejak kapan Teluk Jakarta ada ikan? Ikan di Jakarta itu banyak dari Karimata, dari Belitung, dari Natuna kok. Mana ada ikan di Teluk Jakarta. Lu mau bohongin gue? Gue ini anak pulau," ujar Ahok.

Kompas TV KPK Kaji 5 Pulau Reklamasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com