Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sjafrie Sjamsoeddin Dinilai Punya Modal Kejar Elektabilitas Yusril dan Sandiaga

Kompas.com - 28/04/2016, 13:12 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.COM - Dari tiga nama bakal calon gubernur DKI Jakarta hasil proses penjaringan Partai Gerindra, mantan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin diprediksi paling kecil tingkat elektabilitasnya. Soalnya, Sjafrie belum pernah muncul ke permukaan dan menyatakan niatnya menjadi gubernur.

Namun pengamat politik dari Charta Politik Yunarto Wijaya mengatakan Sjafrie memiliki peluang untuk menaikan elektabilitasnya.

"Sjafri punya sejarah besar sebagai mantan Pangdam Jaya. Punya sejarah ketokohan nasional sebagai Wamenhan. Jadi punya modal. Dia bukan dari nol untuk maju," kata Yunarto kepada Kompas.com, Rabu (27/4/2016).

Yunarto mengatakan jika Sjafrie mulai bersosialisasi ke tengah masyarakat, elektabilitasnya bisa naik. Sjafrie juga diyakini memiliki peluang paling besar untuk diusung Partai Gerindra. Hal ini karena kedekatan personal antara Sjafrie dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Soebianto.

Menurut Yunarto, Sjafrie sudah seperti kader informal.

"Tapi ya balik lagi, kalau yang dipilih Pak Sjafrie, alangkah baiknya Pak Sjafrie terlebih dahulu bisa menjadi kader Gerindra. Sehingga secara formal, Gerindra memajukan kadernya sendiri," ujar Yunarto.

(Baca: Partai Gerindra Bersedia Calonnya Jadi Cawagub jika Koalisi dengan PDI-P.)

Diam-diam bergerak

Ketua DPD Partai Gerindra DKI Mohamad Taufik mengatakan, Sjafrie bukannya pasif dalam pemanasan pilkada ini. Sjafrie sudah melakukan sosialisasi ke masyarakat secara diam-diam.

"Dia ada gerakan yang menarik, aktifitasnya secara silent. Jadi ketika kita sodorkan nama-nama bakal cagub ke komunitas-komunitas di Jakarta, ternyata sudah pada ketemu duluan dengan Pak Sjafrie," ujar Taufik.

Taufik mengatakan, selama ini Sjafrie melakukan komunikasi dengan berbagai kalangan masyarakat tanpa diketahui awak media. Sejak awal, Sjafrie juga disebut sudah bersedia masuk ke dalam bursa cagub Partai Gerindra.

"Pak Sjafrie sudah bersedia. Ketika pertama kali itu sudah bersedia, tapi tidak bisa hadir karena menyelesaikan studi. Jadi pernyataan bersedia itu sudah dari awal," ujar Taufik.

DPD Partai Gerindra DKI Jakarta sudah menyodorkan tiga nama bakal cagub DKI yang masuk dalam bursa cagub Partai Gerindra kepada Prabowo Soebianto, sebagai Ketua Umum Gerindra. Mereka adalah Sandiaga Uno, Yusril Ihza Mahendra, dan Sjafrie Sjamsoeddin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com