Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Banyaknya Pejabat DKI Mundur pada Era Ahok

Kompas.com - 28/04/2016, 14:58 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dosen Ilmu Komunikasi Fisipol Universitas Gadjah Mada (UGM) Dodi Ambardi memandang pengunduran diri beberapa pejabat DKI pada masa pemerintahan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak terkait politik. Melainkan tidak cocok dengan gaya kepemimpinan Ahok.

"Kalau (pejabat) yang mundur satu dua orang, saya kira enggak apa-apa. Tetapi kalau akumulasinya banyak, tentu saja berpotensi melumpuhkan birokrasi," kata Dodi kepada Kompas.com, Kamis (28/4/2016).

Pergantian pejabat baru, kata dia, tidak otomatis cocok dengan kebijakan serta gaya kepemimpinan Ahok. Hal ini merupakan dampak negatif banyaknya pejabat yang mengundurkan diri.

"Positifnya, ada proses desakralisasi jabatan yang dilakukan Ahok. Terlepas dari gayanya yang keras cenderung kasar, Ahok menginginkan jabatan diperoleh berdasar kinerja," kata Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) itu.

"Pejabat bisa salah, kebijakan bisa direvisi. Semuanya diperlukan untuk kinerja pemerintahan," kata Dodi.

Tercatat ada tiga pejabat yang mengundurkan diri pada masa pemerintahan Ahok, yakni mantan Kepala Dinas Perindustrian dan Energi Haris Pindratno, mantan Kepala Dinas Tata Air Tri Djoko Sri Margianto, dan Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi. Dua di antara mereka mengundurkan diri karena merasa tidak bisa berkinerja baik.

Sementara saat Ahok menjabat Wakil Gubernur DKI, ada tiga pejabat yang mengundurkan diri. Yakni mantan Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Novizal, mantan Sekretaris Daerah Fadjar Panjaitan, dan mantan Wali Kota Jakarta Barat Burhanuddin.

Kompas TV Pejabat Mundur di Era Ahok Bertambah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com