Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawaslu DKI Diingatkan Ahok soal Tugas Berat Awasi Pilkada DKI 2017

Kompas.com - 21/05/2016, 15:08 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Badan Pengawas Pemilu DKI Jakarta Mimah Susanti mengatakan, mengawasi pilkada sama pentingnya dengan penyelenggaraan pilkada itu sendiri.

Mimah mengatakan, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pun sudah mengingatkannya terkait hal ini.

"Saya sudah diingatkan oleh orang nomor 1 di DKI bahwa Bawaslu ini tugasnya berat. Ada tuntutan dari masyarakat sebenarnya Bawaslu ini mau ngapain aja," ujar Mimah dalam diskusi di Rawamangun, Sabtu (21/5/2016).

Mimah mengatakan, Ahok mengingatkan hal tersebut ketika penyerahan dana hibah dari Pemerintah Provinsi DKI kepada KPU Provinsi DKI Jakarta dan Bawaslu Provinsi DKI Jakarta.

Tantangan mengawasi pilkada di Jakarta sudah tampak sejak awal. Mimah mengatakan, ada 7 provinsi yang akan melakukan pilkada serentak tahun 2017. Namun, hanya Provinsi DKI Jakarta yang sudah ramai terkait pencalonan cagub dan cawagub.

"Apalagi bakal calonnya disinyalir tokoh-tokih terkenal," ujar Mimah.

Kondisi tersebut membuat Pilkada DKI 2017 selalu menjadi sorotan masyarakat. Gerak-gerik penyelenggara pemilu pun pasti diawasi.

Mimah mengatakan bahwa tugas Bawaslu tidak cukup sebatas penindakan pelanggaran, melainkan juga pencegahan.

Masyarakat pun diminta untuk berpartisipasi dalam melakukan pengawasan itu. Salah satu caranya adalah dengan menjadi pengawas TPS (tempat pemungutan suara).

"Tugas pengawas pemilu itu tugas kita semua. Mungkin kebetulan saja saya diintervensi Tuhan jadi Ketua Bawaslu DKI. Tapi ada istilah partisipasi masyarakat dalam penyelnggaraan pemilu yang perlu diketahui masyarakat," ujar Mimah.

Kompas TV Pemprov DKI Berikan Rp 500 Milyar untuk KPU
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com