Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Minta Lurah Identifikasi Anak Autis dan "Down Syndrome"

Kompas.com - 24/05/2016, 19:12 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok meminta semua lurah di Jakarta mengidentifikasi anak-anak penyandang autisme dan down syndrome yang ada di wilayahnya masing-masing.

Ahok mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ingin menyediakan fasilitas untuk anak-anak tersebut. Pernyataan itu ia sampaikan seusai menerima kunjungan siswa autis dan down syndrome dari Yayasan Harapan Citra Kasih Bangsa di Balai Kota, Selasa (24/5/2016).

Kunjungan dilakukan dalam rangka program belajar sekolah mengenai "Negaraku".

"Sekarang kita harus pikirkan bagaimana anak yang terpencar-terpencar ini bisa kita jemput pakai bus sekolah. Kalau anak yang mampu kan gampang, kalau yang tidak mampu? Bagaimana bisa datang ke sekolah? Nah, kami mau nanti ada bus sekolah yang menjemput mereka," kata Ahok.

Selain itu, Ahok juga meminta agar lurah berperan sebagai orang tua asuh bagi anak-anak penyandang autis dan down syndrome. Jika lurah tidak melakukan hal itu, ia mengancam tidak akan segan-segan mencopot lurah itu dari jabatannya.

"Kalau menghadapi anak keterbelakangan mental tidak boleh nganggap, 'ah ini orang aneh ni'. Mereka itu warga istimewa. Kamu mesti urus," ujar Ahok.

Saat kunjungan para siswa autis dan down syndrome itu ke Balai Kota, Ahok dan para siswa sempat menonton bareng film bertemakan dinosaurus yang memiliki perbedaan dengan saudaranya. Pada momen itu, Ahok mengaku sempat terharu karena jadi teringat anak dari salah satu sahabatnya.

Menurut Ahok, sahabat itu memperlakukan anaknya seperti anak kebanyakan. Tujuannya ialah agar si anak merasa bahwa ia juga sama seperti yang lain.

"Anak pertama teman saya itu lahir dengan kondisi autisme. Itu memang tidak mudah. Pertama, kami juga agak kaget. Kok cuek, apa gitu. Tetapi, lama-lama kami jadi mulai mengerti," kata Ahok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com