Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JakartaOne, Impian Ahok yang Ditampung dalam Satu Kartu

Kompas.com - 29/05/2016, 08:00 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memiliki konsep pembayaran serba cashless atau mengurangi transaksi tunai, yang ingin dia terapkan di Jakarta.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah mempersiapkan sebuah kartu bernama JakartaOne yang nantinya menjadi kartu wajib warga Jakarta.

"Saya kepengin pokoknya yang enggak punya kartu ini bakal susah saja hidup di Jakarta," ujar Ahok, sapaan Basuki, beberapa waktu lalu.

Kartu JakartaOne yang masih disiapkan ini nantinya akan menjadi model pembayaran segala transaksi di Jakarta, misalnya untuk naik bus transjakarta.

Ahok memiliki tujuan dengan menerapkan sistem ini untuk perjalanan bus transjakarta meski kini sudah diterapkan.

Menurut Ahok, dengan menggunakan kartu, Pemprov DKI bisa memantau perjalanan warga Jakarta. Pemprov DKI bisa mengetahui dari halte mana seorang warga naik dan halte mana warga itu keluar setiap harinya.

Jika rute yang dilewati warga tersebut juga banyak dilalui oleh orang lain, PT Transportasi Jakarta bisa saja membuat trayek baru sehingga orang tidak perlu transit lagi.

"Kalau kamu bantu menempelkan itu ke pintu, saya bisa bikin jurusan baru enggak? Berapa orang yang lewat, jam berapa, balik lagi jam berapa, sehingga saya bisa siapkan satu bus baru yang langsung saja, enggak usah turun orangnya biar tidak capek," ujar Ahok.

Hal yang sama juga berlaku untuk pembelian beras. Saat ada operasi pasar yang menjual beras murah, bukan tidak mungkin beras tersebut diborong oleh oknum pedagang untuk dijual kembali.

Akhirnya, rakyat miskin tetap membeli beras dengan harga mahal.

Jika nanti pembayaran bisa dilakukan dengan JakartaOne, Pemprov DKI bisa mengetahui siapa pembelinya.

"Coba kalau dengan kartu, kamu beli saya tahu siapa. Saya sekarang kenapa enggak bisa lakukan operasi pasar setiap hari, saya takut yang belinya pedagang nanti," ujar Ahok.

Hal ini sudah mulai diterapkan Ahok dengan menggunakan Kartu Jakarta Pintar. Pemilik KJP berhak membeli daging seharga Rp 35.000 untuk satu kilogram.

Daging tersebut bisa dibeli setiap bulan agar pelajar di Jakarta dapat memenuhi kebutuhan gizinya.

Dengan menggunakan KJP, daging subsidi itu akan tepat sasaran karena dibeli langsung oleh warga yang membutuhkan.

Ahok mengatakan, pembayaran cahsless akan membuat Pemprov DKI bisa melayani warga Jakarta dengan lebih baik. Selain itu, anggaran yang digunakan akan lebih tepat sasaran.

Ahok sendiri berharap kartu tersebut sudah bisa diluncurkan bulan depan.

"Supaya saya bisa berikan servis lebih baik, pelayanan lebih baik, itu sih konsepnya," ujar Ahok.

Kompas TV Kebijakan Ahok Menimbulkan Pro Kontra
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

Megapolitan
Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Megapolitan
Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Megapolitan
Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Megapolitan
Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Megapolitan
Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Megapolitan
Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com